Shalat Sebagai Kewajiban Orang Muslim

Bukankah Allah Subhannahu wa Ta'ala , yang telah menjadikan dirinya dari segumpal darah dan daging hingga menjadi manusia. Firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: 

أَقِيْمُوا الصَّلاَةَ لِذِكْرِيْ. 

“Dirikanlah shalat untuk mengingatku.” 

Dari ayat di atas, kita diwajibkan oleh Allah untuk men-dirikan shalat dengan tujuan mengingatNya. Karena dengan shalatlah kita coba mendekatkan diri dan selalu mengingat Allah, dalam keseharian kita, dan inipun adalah kewajiban bagi kita sebagai seorang muslim. 

Firman Allah dalam Al-Qur’an, “Tidakkah Aku jadikan Jin dan Manusia kecuali untuk menyembahKu” (Adz-Dzariyat: 7). 

Berdasarkan ayat di atas, maka merupakan kewajiban kita untuk mengabdi dan menyembah hanya kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dengan menunaikan shalat lima waktu dalam sehari semalam sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah Al-Khalik.

Terkadang orang yang tidak mengerjakan shalat itu bukan tidak tahu, bahwa shalat adalah tiang agama. Bahkan mungkin orang itupun tahu shalat itu bisa mencegah dari kejahatan dan kemungkaran. 

Firman Allah Ta’ala, “Sungguh shalat itu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Sedangkan mengingat Allah amat besar (manfaatnya) Allah tahu apa yang kamu perbuat.” Firman Allah pula, “Yang mendirikan sembahyang, menunaikan zakat dan yakin terhadap adanya akhirat, merekalah orang-orang yang berjalan di atas pimpinan Tuhan, merekalah orang yang jaya.” (Luqman: 4-5). 

Pada suatu hari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bertanya pada sahabat-sahabatnya: 

أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهْرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ مِنْهُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ هَلْ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ؟ قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ شَيْءٌ. قَالَ: فَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا. (متفق عليه). 

Artinya: “Apakah pendapat kamu, apabila di muka pintu salah satu rumah kamu ada satu sungai yang kamu mandi padanya tiap hari lima kali. Adakah tinggal olehnya kotoran?” Serentak sahabat menjawab: “Tidak ada, Ya Rasulallah”. Beliau bersabda: “Maka begitu juga perumpamaan shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapus kesalahan.” (Muttafaq ‘alaih). 

Manusia memang sungguh pandai, mereka dapat men-jadikan baja yang tenggelam, menjadi sebuah kapal yang sanggup membawa barang-barang yang berat. 

Merekapun sanggup membikin baja yang berat menjadi sebuah pesawat yang dapat terbang kesana-kemari. Tetapi sayang mereka tidak pandai bersyukur kepada Allah atas segala rahmatNya, tidak meluangkan waktu bersujud menghadapNya.

 

Ust. Mursyidi

LihatTutupKomentar

Terkini