Ngawi. Du-Mas--- Pengurus Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri Komisariat STKIP Modern Ngawi Cabang Ngawi terus berkontribusi bagi daerah dalam menjawab tantangan global salah satunya melalui Sekolah Islam Gender (SIG).
SIG merupakan proses kaderisasi di tubuh PMII. dengan kegiatan SIG ini peranan Korps PMII Puteri mampu menjawab isu-isu Strategis dan tantangan Nasional maupun Global yang berkaitan dengan isu-isu gender," ujar Ketua kopri PMII Cabang Ngawi Rianda Safitri menyampaikan pada saat sambutannya.
Sokolah islam dan gender yang di laksanakan oleh Kopri Komisariat STKIP Modern Ngawi ini berlokasi di Maduroso Islamic Center Dusun Mloso Desa Sidolaju Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi dengan jumlah peserta 16 orang.
Kegiatan SIG di buka dengan Seminar yang di isi oleh bapak Djoko hari suprianto, M. Pd. Selaku Kaprodi PGSD STKIP Modern Ngawi Dan bapak abdillah halim, S. H.l., C. M. Departemen Advokasi dan Bantuan Hukum HSN law Office Ngawi dengan Tema "woman, justice dan safety".
Ketua Kopri Cabang Ngawi Rianda Safitri menambahkan, Ia berharapan kopri modern Ngawi setelah diadakan kegiatan ini semoga para peserta SIG III paham mengenai gender yang bukan hanya secara umum tpi secara mendetail dan juga paham gender itu untuk siapa dan milik siapa.
Statmen perempuan adalah Gender itu jangan sampai para peserta SIG masih beranggapan seperti itu saja, dan nanti nya ilmu ilmu ini bisa diterapkan oleh para peserta baik di tingkat Rayon dan di Komisariat masing-masing dan para peserta semakin kritis dalam menyikapi kebijakan kebijakan pemerintah mengenai tindak kekerasan seksual terutama dilingkungan Kampus.