Kekompakan Ansor Banser Kesambi dan pemerintah Bersihkan Kali Kesambi


Kali Kesambi di Kecamatan Mejobo terkenal menjadi asal muasal banjir di kawasan sekitarnya, jika kali yang melintang di Mejobo itu meluap karena debit air yang besar di musim penghujan. Kali Kesambi merupakan sungai yang dilewati aliran air dari pegunungan Muria.

Aliran Kali Kesambi Jembatan Satu, Dua, dan Tiga sering dipenuhi sampah-sampah yang terbawa aliran banjir di sungai tersebut. Oleh karena itu, dalam rangka menjaga aliran Kali Kesambi agar tetap lancar, tim GP Ansor Desa Kesambi secara sukarela melakukan bersih-bersih sungai. Kegiatan tersebut difokuskan di area Jembatan Satu Kali Kesambi.

Dalam pantauan kami  dari berita yang dibagikan oleh PR GP Ansor Kesambi, Tumpukan sampah  yang didominasi sampah alami berupa batang kayu maupun ranting-ranting pohon menumpuk sepanjang aliran Kali Kesambi di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kudus. Tumpukan sampah akibat terbawa arus sungai tersebut, sering terhenti dan menyumbat aliran sungai di daerah tersebut. Tumpukan sampah sering berhenti tepat di bawah Jembatan Satu hingga menghambat aliran air.


Anggota PR GP Ansor Kesambi berserta Kesatuan Bansernya langsung turun ke bawah Jembatan Satu Kali Kesambi yang pada saat itu sudah keruh karena air yang membawa lumpur dari hulu sungai yang berada di Muria. Hawa dingin akibat hujan beberapa waktu yang lalu tak membuat semangat para anggota luntur. Dengan peralatan yang apa adanya, tim berusaha menyingkirkan sampah-sampah dari bawah Jembatan Satu.

Tim Ansor Banser Kesambi bersinergi dengan jajaran Pemerintah Desa Kesambi, Karang Taruna, BPBD, beserta badan-badan otonom NU lain bahu membahu membersihkan saluran sungai dari sampah yang menumpuk, apalagi selama musim kemarau aliran air di sungai tersebut surut dan sampah-sampah yang terbawa pun tersangkut.

Dari kegiatan yang dilakukan pada Ahad 6 Desember 2020 tersebut, PR GP Ansor Kesambi berharap masyarakat tidak sembarangan membuang sampah ke sungai. Menurut para relawan, masih adanya sampah plastik berupa bungkus makanan dan lainnya yang turut terbawa arus, merupakan akibat ulah manusia yang membuang sampah semabarangan.  Ditambah dengan material dari pepohonan dan kayu-kayu yang bisa jadi sengaja dibuang ke aliran sungai, maka sampah-sampah tersebut pada akhirnya akan menghambat aliran sungai yang deras di waktu hujan, hingga air pun meluber ke jalan dan pemukiman.

 

Sumber berita dan foto: PR GP Ansor Kesambi

LihatTutupKomentar

Terkini