Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy menyerahkan santunan kepada anak yatim.
INILAMPUNG, Bandarlampung -- Dengan selembar amplop, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy menghampiri Gilang. Bocah tiga tahun itu baru beberapa hari menjadi yatim setelah Hasan, ayahnya meninggal dunia.
Diantar Yuni, ibunya, Gilang yang tinggal di Gang Kancil, Kedaton, Bandarlampung, itu diundang ke Kantor Direksi PTPN VII untuk menerima santunan.
“Maaf ya Pak kalau anak saya nggak tertib. Maklum, masih kecil,” kata Yuni, ibunya yang menyaksikan anaknya tampak riweh saat hendak dipeluk orang nomor satu di PTPN VII itu.
Suasana akrab mewarnai acara penyerahan santunan 490 anak yatim yang berlangsung Selasa (25/4/22). Panitia hanya mengundang perwakilan untuk menerima santunan ini. Selain Direktur, hadir SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan, SEVP Operation II Dicky Tjahyono, dan Ketua PHBI Kantor Direksi PTPN VII Sasmika Dwi Suryanto.
Dalam sambutannya, Ryanto Wisnuardhy mengutip satu kisah inspiratif tentang dahsyatnya doa anak yatim. Ia mengisahkan, pada Zaman Nabi Ibrahim, ada seorang pemuda hendak menikah. Namun, takdirnya telah ditentukan bahwa sang pemuda akan meninggal dunia pada beberapa menit sebelum akad. Kabar itu itu disampaikan Malaikat Izroil kepada Nabi Ibrahim yang mendapat undangan pernikahan itu.
Hari H pernikahan datang, tetapi pemuda tersebut tidak mati. Bahkan, pernikahannya berlangsung lancar dan hidup bahagia bersama keluarganya hingga beranak, bahkan bercucu.
Melihat fakta yang tidak sesuai, Nabi Ibrahim bertanya kepada Izroil, mengapa takdir sang pemuda berbeda dengan yang diinformasikan. “Apa jawaban Izroil? Ternyata sehari sebelum pernikahan, sang pemuda menyantuni tujuh anak yatim sehingga Alloh SWT mengubah takdirnya,” kata Ryanto.
Chief Ryan melanjutkan, cerita inspiratif ini menjadi salah satu penguat PTPN VII untuk terus mengagendakan santunan anak yatim. Ryan mengatakan, doa anak yatim adalah salah satu penyebab keberkahan dan kebangkitan usaha PTPN VII. Sebab, dalam menjalankan usahanya, PTPN VII sebagai BUMN rutin mengagendakan kegiatan sosial, terutama santunan anak yatim.
“Kami percaya, dari doa-doa anak-anak kita ini Alloh SWT menuntun perjalanan usaha PTPN VII sehingga mencapai seperti sekarang ini. Kami terus berusaha menguatkan usaha dan terus mempertebal kepedulian kepada lingkungan,” kata dia.
Ketua PHBI Sasmika DS menjelaskan, pada Ramadhan 1443 H pihaknya menghimpun dana dari karyawan dan Lazis PTPN VII untuk santunan ini. Sebanyak 490 anak yatim dari 15 panti asuhan (LKSA) dan 6 kelompok masyarakat dari lingkungan sekitar Kantor Direksi mendapat alokasi dana yang disalurkan.
Ia mengaku, nilai santunan tidak seberapa, tetapi dimaksudkan untuk terus menyambung batiniah antara perusahaan dengan anak-anak yatim.
“Kami mohon maaf kalau nilainya tidak seberapa, tetapi niatnya yang lebih kami maknai. Ini lebih kepada upaya menyambungkan perusahaan dengan anak-anak yatim secara batiniah. Pada kesempatan selanjutnya mudah-mudahan lebih baik lagi,” kata dia.
Sementara itu, Zainudian, salah satu pembina panti asuhan yang menyampaikan sambutan memberikan apresiasi kepada PTPN VII.
Menurutnya, perusahaan yang peduli kepada kehidupan anak-anak yatim akan mendapat kemudahan dalam menjalankan bisnisnya.
“Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian PTPN VII kepada anak-anak yatim. Semoga Bapak Direktur dan seluruh karyawan PTPN VII diberi kesehatan, panjang umur, dimudahkan semua urusannya, dan usahanya bertambah maju,” kata dia.
Suasana riuh-rendah saat anak-anak diminta maju untuk menerima amplop tampak dinikmati para pejabat PTPN VII. Mereka bertanya-tanya kepada anak-anak tentang puasanya, tentang sekolahnya, dan lain-lain. Acara diakhiri dengan doa dan foto bersama. (mfn/rls).