Unit Struktural dan Fungsional Ginjal

Unit struktural dan fungsional dasar dari ginjal dalam pembentukanurine adalah nefron (nephron). Nefron dapat dibedakan menjadinefron vaskuler dan nefron epitel. Nefron pembuluh yaitu arterioleaferen, glomerulus, arteriole eferen, dan kapiler peritubuler.Nephron epithel yaitu kapsula Bowman, tubulus convulatusproksimal, loop of Henle, tubulus convulatus distal, dan tubuluscollectivus. Setiap satu buah ginjal normal manusia dewasa dapatmengandung 1-4 juta unit nefron. Setiap 1 unit nefron terdiri atascorpuskula renalis, tubulus kontortus proksimal, bagian tipis dantebal lengkung Henle serta tubulus kontortus distal. Unsur-unsurnefron tertanam pada lamina basalis yang dilanjutkan dengansejumlah kecil jaringan penyambung organ. Sebuah nefron terdiridari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (ataubadan Malphigi) dan saluran-saluran (tubulus).

1. Glomerulus

Glomerulus merupakan anyaman pembuluh darah kapiler, yangmerupakan cabang dari arteriol aferen. Setelah memasuki badanginjal (korpus ginjal)korpuskula renalis, arteriol aferen biasanyabercabang menjadi 2-5 cabang utama yang masing-masingbercabang lagi menjadi jala-jala kapiler. Tekanan hidrostatik daraharteri yang terdapat dalam kapiler-kapiler ini. glomelurus diaturoleh arteriol eferen

2. Kapsula Bowman

Berkas kapiler glomelurus dikelilingi oleh kapsula Bowman.Glomerulus berfungsi sebagai penyaring darah. Kapsula Bowmanmerupakan epitel berdinding ganda. Lapisan luar kapsula Bowmanterdiri atas epitel selapis gepeng, dan lapisan dalam tersusun atassel-sel khusus yang disebut podosit (sel kaki) yang letaknyameliputi kapiler glomerulus. Antara kedua lapisan tersebutterbentuk rongga kapsul Bowman. Sel-sel podosit, membranabasalis, dan sel-sel endotel kapiler membentuk lapisan (membran)filtrasi yang berlubang-lubang yang memisahkan darah yangterdapat dalam kapiler dengan ruang kapsuler. Sel-sel endotelkapiler glomerulus mempunyai pori-pori sel lebih besar dan lebihbanyak daripada kapiler-kapiler pada organ lain. Hasil filtrasicairan darah pada glomerulus atau disebut cairan ultrafiltrat (urinprimer) selanjutnya ditampung pada rongga kapsul.

3. Korpuskula ginjal

Kesatuan antara glomelurus dengan kapsula Bowman membentukkorpuskula renalis (disebut juga badan Malphigi). Korpuskularenalis berlanjut menjadi tubulus kontortus proksimal. Setiapkorpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebutglomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiapglomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dindingkapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi ataupenyaringan.

4. Tubulus convulatus proksimal (TCP)

Tubulus convulatus proksimal merupakan saluran panjang yangberkelok-kelok mulai pada korpuskula renalis berlanjut menjadilengkung Henle (loop of Henle). Tubulus kontortus proksimal(TKP) biasa ditemukan pada potongan melintang korteks. TKPdibatasi oleh epitel kubus selapis dengan apeks sel menghadaplumen tubulus memiliki banyak mikrofili membentuk brush border.Permukaan mikrovili brush border berperan membantu reabsorbsiberbagai zat yang terdapat dalam cairan ultrafiltrat. Padareabsobsi, sitoplasma apical sel mempunyai banyak kanakuliberasal dari dasar mikrovili. Di dekat kanakuli terdapat vesikel kecilsebagai akibat selama pinositosis. Bertambahnya permukaanmembran sel pada basis sel melalui mana pompa natrium adalahsifat-sifat sel yang ikut dalam transport ion.

5. Loop of Henle

Lengkung Henle merupakan saluran panjang berbentuk sepertihuruf Udapat dibedakan menjadi segmen tipis dan segmen tebal.Lengkung Henle memiliki lubang lebih lebar daripada TKD karenadiding LH terdiri dari sel-sel gepeng dengan inti menonjok kedalam lumen. Bagian tipis lengkung Henle merupakan kelanjutandari tubulus kontortus proksimal, sebagian besar berjalan turun(descenden) dan bagian tebal berjalan ke atas (ascenden). Bagiantipis menyerupai kepiler darah sehingga sukar dibedakan.

Lengkung Henle tebal strukturnya sama dengan tubulus kontortusdistal. Bagian descenden lengkung Henle bersifat permiabelterhadap air dan ion-ion, sehingga memungkinkan pergerakanbebas air, Na+ dan Cl-. Sedangkan bagian ascenden tidakpermiabel terhadap air dan sangat aktif mentranspor klorida kecairan insterstitial. Bertanggungjawab langsung pada hipertonisitascairan insterstitial daerah medula sebagai akibat kehilangannatrium dan klorida. Oleh karena itu, cairan dalam tubulus yangmencapai tubulus kontortus distal adalah hipotonik.

Vasarekta atau Pembuluh lurus daerah medulla terletaksedemikian rupa sehingga sirkulasi darah tidak mengganggutingkat osmotik yang ditimbulkan oleh pompa klorida LengkungHenle dan membentuk “countercurrent exchange system”. Arteriolarterioldan vena-vena lurus merupakan pembuluh yang sangattipis dengan dinding yang mirip seperti dinding kapiler. Tiap-tiappembuluh lurus satu arteri dan satu vena membentuk lengkungyang cabang-cabangnya berjalan di pinggir-pinggirnya.

Fungsilengkung Henle adalah mengatur tingkat osmotik darah danhipertonik/hipotonik urin.Bila berjalan melalui arteriol lurus kearah bagian dalam medulla,darah kehilangan air dan mendapatkan natrium karena dalammedulla cairan interstitial lambat laun menjadi lebih hipertonik. Biladarah kembali dengan arah yang berlawanan sekali lagi iaberhubungan dengan gradient yang sama, tetapi sekaranggradiennya berkurang dan kehilangan natrium dan mendapatkanair.

Air yang hilang pada pembuluh descenden diperoleh kembalioleh pembuluh ascenden, dan natrium yang masuk ke pembuluhdescenden dikembalikan oleh pembuluh ascenden.Fungsi perubahan osmotik dalam pembuluh lurus adalah untukmempertahankan gradient osmotik yang tetap terdapat dalammedulla ginjal. Pergerakan air dan natrium ini adalah secara pasif,berlangsung tanpa menggunakan energi.Segmen nefron ini bertanggung jawab pada pembentukan urinakhir yang hipertonik. Dan hanya binatang dengan lengkung Henledalam ginjalnya mampu menghasilkan urin hipertonik.

6. Tubulus convulatus distal (TCD)

Tubulus kontortus distal yang merupakan nefron terminal. Ditubulus kontortus distal, terjadi pertukaran ion. Bila aldosteronbekerja, natrium direabsorbsi dan ion kalium diekskresi olehtubulus kontortus proksimal yang merupakan tempat mekanismepengawasan garam total dan air. Tubulus distal juga mengsekresiion hidrogen dan ion ammonium ke dalam urine tubulus. Aktivitasini penting untuk mempertahankan keseimbangan asam basadarah. berperanan nyata untuk pemekatan urin. Urin yangmeninggalkan tubulus kontortus distal hampir selalu isotonis.

7. Aparatus jukstaglomerulus

Dekat dengan badan ginjal, tunika media ateriol aferen mengalamimodifikasi dan terdiri atas sel-sel yang mempunyai bentuk sepertisel-sel epiteloid, bukan otot polos seperti lazimnya arteriol.Terdapat sel-sel yang dinamakan sel jukstaglomelurus yangmempunyai inti seperti rokok dan sitoplasmanya berwarna gelapyang dipenuhi dengan granula. Sel-sel jukstaglomelurus berfungsimenghasilkan enzim renin.

Renin berperan mengubah proteinplasma yang dinamakan angiotensinogen menjadi angiotensin I.Zat ini sebagai akibat kerja ‘converting enzyme’ yang didugaterdapat dalam paru-paru, bila kehilangan dua asam aminoberubah menjadi okta peptide yang dinamakan angiotensin II.

Efekfisiologi utama dari angiotensin II adalah meningkatkan sekresihormon aldosteron oleh korteks adrenal. Defisiensi natriummerangsang pengeluaran renin yang akan mempercepat sekresialdosteron. Akibatnya reabsorpsi ion natrium yang dapatmenghambat ekskresi renin. Kelebihan natrium dalam darah akanmenekan sekresi renin yang mengakibatkan penghambatanpembentukan aldosteron yang akan meningkatkan kosentrasinatrium urin. Jadi apparatus jukstaglomelurus mempunyai perananhomeostatic dalam mengawasi keseimbangan ion Natrium (Na).

8. Tubulus koligens (tubulus collectivus)

Urin berjalan dari tubulus kontortus distal ke tubulus koligens yangapabila bersatu membentuk saluran lurus yang lebih besar yangdisebut duktus papilaris Bellini. Tubulus koligens merupakan unsurutama medulla berjalan lurus. Tubulus koligens yang lebih kecildibatasi oleh epitel kubis, sedangkan garis tengah duktus koligensterdiri atas sel-sel berwarna muda. Tubulus yang besar dengantubulus koligens yang lebih kecil yang berasal masing-masingmedullary ray ternyata saling mengadakan hubungan tegak lurusmulai pada tubulus distal tetapi yang penting pada tubulus koligensadalah mekanisme yang tergantung pada hormon antidiuretik(ADH) untuk pemekatan atau pengenceran terakhir urin. Dindingtubulus distal dan tubulus koligens sangat mudah ditembus air bilaterdapat ADH dalam jumlah besar.

Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagianyang mengalirkan filtrat dari kapsula Bowman disebut tubuluskonvulatus proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henleyang bermuara pada tubulus konvulatus distal.Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu FriedrichGustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henlemenjaga tingkat osmotik dalam pertukaran lawan arus yangdigunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyakmitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkanterjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asamamino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%)dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubuluskolektivus melalui osmosis.Cairan mengalir dari tubulus konvulatus distal ke dalam sistempengumpul yang terdiri dari:

􀂃 tubulus penghubung
􀂃 tubulus kolektivus kortikal
􀂃 tubulus kolektivus medularis

Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferendisebut aparatus juxtaglomerular. mengandung macula densa dansel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinyasintesis dan sekresi renin.Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluranuntuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemihmelewati ureter.

LihatTutupKomentar

Terkini