Hoax santri pingsan di Kudus setelah menjalani rapid test ternyata mencatut logo CNN. Hal tersebut disampikan oleh redaksi CNN melalui tayangan beritanya. Dalam berita tersebut dijelaskan paling tidak sudah lebih dari lima kali logo CNN dicatut untuk berita bohong, sehingga masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati.
Sebelumnya telah beredar kabar bohong tentang santri Kudus yang mencaplok logo CNN sebagai berikut:
"SEHARI SETELAH DILAKUKAN RAPID TEST COVID-19 KEPADA PARA SANTRI DI KUDUS, 1.000 SANTRI TAK SADARKAN DIRI."
Unggahan tersebut disertai dengan narasi:
"KENAPA YG DISASAR PONDOK PESANTREN/UMAT ISLAM??? ADA APA??? Kita Umat*cuma bs ribut dimedsos, sementara cina2 udah bergerak kepelosok2."
Setelah ditelusuri, klaim bahwa 1.000 santri asal Kudus tak sadarkan diri usai rapid test adalah salah. Faktanya, hasil tangkapan layar artikel tersebut adalah hasil suntingan yang merupakan kompilasi foto-foto dari berbagai peristiwa yang berbeda dan tidak ada kaitannya dengan narasi yang diberitakan.
Foto pertama, dimuat di situs Jawapos.com dengan judul berita "Klaster Temboro Tambah Kasus Positif di Probolinggo Jadi 23 Orang."
Foto kedua, dimuat di situs Suara.com dengan judul berita "Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona di Kudus."
Foto ketiga di ambil dari situs Okezone.com dalam artikel berjudul "Puluhan Santri Pondok Pesantren di Demak Keracunan Massal.” Demikian seperti yang kami kutip dari Website resmi Kemkominfo.
Sementara itu, Rapid Test untu kalangan santri memang dilaksanakan di Kudus dan difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus. Namun, pelaksanaan Rapid Test untuk kalangan santri tidak terkendala suatu kondisi apapun dan berjalan lancar.
Pelaksaan Rapid Test di kalangan para santri tersebut merupakan program Pemerintah Daerah Kudus dalam menghadapi era new normal di lingkungan Pondok Pesantren, seperti yang telah dicanangkan sebelumnya.