halaqoh.net, Surabaya - Pesatnya perkembangan teknologi informasi dewasa ini, ternyata menimbulkan api dalam sekam. Munculnya otoritas keagamaan baru yang hanya bermodal jumlah follower dan tidak mengindahkan wawasan keagamaan Islam, menjadi bukti bahwa pilar-pilar keilmuan Islam sedang mengalami kemunduran. Melalui tokoh agama yang bermodal percaya diri, namun miskin substansi turut menyumbang munculnya corak keislaman yang hanya bermodal "nafsu" namun minim ilmu.
Menyadari fenomena ironis ini, maka Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama Jawa Timur melaunching satu media belajar Islam alternatif yang diberi nama "Alkimya". Madrasah virtual ini, seakan menjadi pengisi "ruang kosong" kajian keislaman di dunia maya, sekaligus sebagai penegak pilar supremasi keilmuan Islam yang standar dan otoritatif. Gerakan dakwah digital ini mendapat sambutan dan respon positif dari berbagai pihak. Diantaranya dukungan PT Telkom Indonesia Regional 5 Jatim, Bali, Nusra yang memiliki layanan internet rumah Indihome Fiber Optic.
Ahmad Karomi selaku direktur Alkimya menyatakan bahwa program belajar Islam secara digital ini, memiliki spirit organisasi antara lain: 1) Menjadikan dakwah secara virtual sebagai model perjuangan dan pergerakan, 2) Menghadirkan nilai keislaman yang didasari pada semangat akhlakul karimah; 3) Menyapa dunia maya dengan program unggulan madrasah virtual untuk menyadarkan pentingnya ilmu pengetahuan.
"Menjadikan spirit Aswaja al-Nahdhiyyah sebagai landasan ideologis, baik dalam pikiran maupun Tindakan, sekaligus tetap berkomitmen dengan penuh kesadaran terhadap nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa" imbuhnya.
Kandidat doktor Kajian keislaman UIN Sunan Ampel Surabaya ini menambahkan, bahwa program ini ingin menduplikasi ritme belajar ala pesantren ke dalam dunia virtual. Ia berharap bahwa dengan diperkenalkannya program ini kepada khalayak tepat pada momentum pergantian tahun, tepatnya 1 Muharram 1442 H, mengandung spirit "hijrah" agar masyarakat maya lebih memilah dan memilih secara cerdas bagaimana seharusnya belajar agama melalui media sosialnya masing-masing.
"ini adalah langkah awal kami, untuk menyambungkan sanad keilmuan sekaligus sebagai ikhtiar kami untuk menjaga mandat keilmuan kiai-kiai, agar Islam ala ahlu sunnah wal jamaah tetap tersyiarkan di tengah gempuran teknologi digital" pungkasnya.
Direncanakan, Rais Amm PBNU, KH Miftakhul Akhyar akan memberikan taujihat dan tausiyah tentang strategi dan prinsip dakwah di dunia maya. Dengan dipandu oleh Gus Humaidi Rois dan Gus Hakim Jayli, acara launching ini akan disiarkan di kanal youtube Multimedia KH. Miftachul Akhyar dan TV 9 Official pada hari ini, tanggal 20 Agustus 2020 pukul 18.00 WIB. (ek)
from Alkimya, Madrasah Virtual Penegak Supremasi Keilmuan Islam Halaqoh
from Berkah Ramadhan http://berkahramadhankita.blogspot.com/2020/08/alkimya-madrasah-virtual-penegak.html Alkimya, Madrasah Virtual Penegak Supremasi Keilmuan Islam