Budaya Organisasi - Pengertian, Fungsi, Cara Pembentukan, Dan Dimensi

Budaya Organisasi



Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Pengertian, Fungsi, Dimensi, dan Cara Pembentukan Budaya Organisasi.




Daftar isi
  1. Pengertian Budaya Organisasi
  2. Fungsi Budaya Organisasi
  3. Cara Pembentukan Budaya Organisasi
  4. Dimensi Budaya Organisasi


Pengertian Budaya Organisasi


Budaya organisasi memiliki definisi yang luas. Menurut Luthans, pengertian budaya organisasi adalah norma-norma dan nilai-nilai organisasi dalam berperilaku yang sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya. Budaya organisasi dapat dipandang sebagai sebuah sistem. Denison mendefinisikan bahwa pengertian budaya organisasi adalah nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip dasar yang merupakan landasan bagi sistem dan praktek-praktek manajemen serta perilaku yang meningkatkan dan menguatkan prinsip-prinsip tersebut.



Pengertian Budaya Organisasi Menurut Para Ahli


Terdapat beberapa ahli yang menjelaskan definisi atau pengertian budaya organisasi, antara lain:


  1. Robbins dan Judge menjelaskan pengertian budaya organisasl yakni, “Organizational culture refers to a system of shared meaning held by members that distinguishes the organizational from other organizations”. Pendapat Robbins dan Judge tersebut menyebutkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah sistem makna bersama terhadap nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi yang lainnya.

  2. Menurut Tosi, Rizzo, dan Carroll menjelaskan bahwa pengertian budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan, dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.


Dari beberapa pengertian budaya organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian budaya organisasi adalah suatu nilai-nilai organisasi yang dianut oleh anggota organisasi itu sendiri, yang dipakai sebagai arahan untuk berperilaku bagi para anggota organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.



Fungsi Budaya Organisasi


Robbins dan Judge mengemukakan fungsi budaya organisasi, yaitu:


  1. Budaya organisasi mempunyai suatu fungsi menetapkan tapal batas. Fungsi budaya organisasi ini adalah menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu organisasi dengan organisasi lainnya.

  2. Fungsi Budaya organisasi yang kedua adalah membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.

  3. Fungsi Budaya organisasi yang ketiga yaitu mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari kepentingan diri individu seseorang.

  4. Fungsi Budaya organisasi adalah untuk meningkatkan kemantapan sistem sosial.

  5. Budaya organisasi berfungsi sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap seta perilaku para pegawai.


Cara Pembentukan Budaya Organisasi


Menurut Robbins dan Judge, Proses penciptaan atau pembentukan budaya organisasi terdiri melalui 3 (tiga) cara, yaitu:


  1. Cara pembentukan budaya organisasi yang pertama adalah para Pendiri perusahaan hanya merekrut dan mempertahankan karyawan yang memiliki satu pikiran dan satu perasaan dengan organisasi.

  2. Cara pembentukan budaya organisasi yang kedua adalah perusahaan melakukan indoktrinasi dan mensosialisaisikan cara pikir serta berperilaku kepada karyawan.

  3. Cara pembentukan budaya organisasi yang ketiga adalah Perilaku pendiri perusahaan bertindak sebagai model yang mendorong karyawan untuk mengidentifikasi diri dan menginternalisasi keyakinan, nilai, serta asumsi tersebut.


Dimensi Budaya Organisasi


Denison mengemukakan bahwa ada empat prinsip integratif mengenai hubungan timbal balik antara budaya organisasi dan efektifitas kerja organisasi. Keempat prinsip ini diberi nama empat dimensi budaya organisasi yang menyangkut keterlibatan (involvement), konsistensi (concistency), adaptabilitas (adaptibility), dan misi (mission). Keempat dimensi budaya organisasi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


  1. Keterlibatan (Involvement)
  2. Keterlibatan adalah dimensi budaya organisasi yang merupakan tingkat dimana individu di semua fungsi organisasi terlibat dalam mencapai misi dan bekerja sama untuk memenuhi tujuan organisasi. Dimensi budaya organisasi ini mengukur kemampuan perusahaan untuk mendorong karyawan berkomitmen pada pekerjaan mereka dan membangun serta tanggung jawab. Dimensi budaya organisasi menyatakan bahwa karyawan pada semua level akan merasakan bahwa mereka memberikan suatu kontribusi bagi kemajuan atau pencapaian tujuan organisasi. Indikator keterlibatan meliputi:



    Indikator Dimensi Budaya Organisasi : Keterlibatan


    • Empowerment (Pemberdayaan). Individu memiliki wewenang/kekuasaan, inisiatif, dan kemampuan untuk mengelola pekerjaan mereka sendiri. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap organisasi.

    • Team Orientation (Orientasi Tim). Kerjasama tim yang selalu didorong sehingga ide-ide kreatif yang ditangkap dan dukungan karyawan satu sama lain dalam menyelesaikan pekerjaan. Dengan kata lain, individu dalam organisasi bekerja sama secara kooperatif untuk mencapai tujuan organisasi sehingga seluruh anggota organisasi merasa sama-sama bertanggung jawab atas pencapaian tujuan.

    • Capability Development (Pengembangan Kemampuan). Investasi dalam pengembangan keterampilan karyawan agar tetap kompetitif dan memenuhi kebutuhan bisnis yang sedang berlangsung. Pengembangan kemampuan dipraktikkan dalam berbagai cara, termasuk pelatihan, pembinaan, dan memberikan peran dan tanggung jawab baru.


  3. Concistency (Konsistensi)
  4. Tingkat konsistensi organisasi dalam mengembangkan pola pikir mengenai “lakukan” dan “tidak lakukan”. Dalam dimensi budaya oqganisasi ini, perilaku yang ada didasari pada nilai dasar organisasi, atasan dan bawahan mampu mencapai suatu kesepakatan walau berdasarkan pada sudut pandang yang berbeda, serta kegiatan organisasi yang berjalan secara terkoordinasi. Dimensi budaya organisasi ini akan membuat Organisasi konsisten memiliki pegawai yang berkomitmen tinggi pada perusahaan, metode penyelesaian bisnis yang jelas, serta kejelasan antara apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam perusahaan. Adapun indikator dari dimensi konsistensi antara lain:



    Indikator Dimensi Budaya Organisasi : Konsistensi


    • Coordination and Integration (Koordinasi dan Integrasi). Fungsi dan unit organisasi yang berbeda-beda mampu bekerja sama dengan baik.

    • Agreement (Kesepakatan). Organisasi mampu mencapai kesepakatan dalam menghadapi sebuah issue kritis meliputi tingkat kesepakatan dan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan yang terjadi.

    • Core Values (Nilai Inti). Seperangkat nilai-nilai yang menciptakan rasa identitas yang kuat dan membantu karyawan dan pemimpin membuat keputusan yang konsisten dan berperilaku secara konsisten.


  5. Adaptability (Adaptabilitas)
  6. Adaptabilitas adalah dimensi budaya organisasi yang merupakan Kemampuan perusahaan untuk mengetahui apa yang pelanggan inginkan, dan merespon tuntutan serta perubahan eksternal. Suatu organisasi yang dapat beradaptasi, memiliki kemampuan untuk menerjemahkan permintaan pasar terhadap aksi. Mereka mengambil risiko serta memiliki kapabilitas serta pengalaman dalam menciptakan perubahan. Adapun indikator dari dimensi budaya organisasi ini antara lain:



    Indikator Dimensi Budaya Organisasi : Adaptabilitas


    • Creating Change (Menciptakan Perubahan). Organisasi mampu menciptakan cara-cara adaptif untuk memenuhi perubahan kebutuhan. Hal ini dapat berupa membaca lingkungan bisnis, bereaksi dengan cepat dengan tren saat ini, dan mengantisipasi perubahan masa depan.

    • Customer Focus (Fokus Pelanggan). Organisasi memahami dan bereaksi pada keinginan konsumen dan mengantisipasi kebutuhan masa depan dari konsumen. Hal ini merefleksikan derajat semangat organisasi untuk memberikan kepuasan konsumen.

    • Organizational Learning (Pembelajaran Organisasi). Organisasi menerima, menerjemahkan, menginterpretasi sinyal lingkungan menjadi sebuah kesempatan yang dapat menumbuhkan inovasi, keinginan untuk menambah wawasan dan mengembangkan kemampuan organisasi.


  7. Mission (Misi)
  8. Mission adalah dimensi budaya organisasi yang memberikan gambaran Sejauh mana organisasi dan anggotanya mengetahui arah tujuannya, bagaimana mereka akan ke sana, dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi untuk keberhasilan organisasi. Dengan adanya penghayatan terhadap dimensi budaya organisasi ini, maka organisasi dapat membentuk perilaku saat ini dengan membayangkan keadaan yang diinginkan di masa mendatang. Adapun indikator dari dimensi misi antara lain:



    Indikator Dimensi Budaya Organisasi : Misi


    • Strategic Direction (Arah Strategi). Strategi yang jelas memberikan makna, tujuan, dan arah. Jelasnya tujuan strategis organisasi dapat membantu anggota organisasi untuk mengetahui bagaimana cara berkontribusi dan memberi suatu langkah berarti bagi organisasi.

    • Goals & Objectives (Tujuan dan Sasaran). Sekumpulan tujuan jangka pendek tertentu yang membantu setiap karyawan melihat bagaimana kegiatan sehari-hari terhubung pada visi dan strategi.

    • Vision (Visi). Mencakup inti nilai-nilai jangka panjang dan menangkap isi hati dan pikiran orang-orang dalam organisasi, sambil memberikan bimbingan dan arah.




Demikianlah penjelasan mengenai Pengertian, Fungsi, Dimensi, dan Cara Pembentukan Budaya Organisasi.




Lihat juga


Semoga bermanfaat. .


LihatTutupKomentar

Terkini