Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Pengertian, Jenis-Jenis, Metode Pengukuran, dan Dampak Inflasi.
Daftar isi
Pengertian Inflasi
Pengertian Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Dari definisi inflasi ini ada tiga syarat untuk dapat dikatakan telah terjadi inflasi. Pertama, adanya kenaikan harga. Kedua, kenaikan tersebut terjadi terhadap harga-harga barang secara umum. Ketiga, kenaikan tersebut berlangsung cukup lama. Dengan demikian, kenaikan harga yang terjadi pada hanya satu jenis barang, atau kenaikan yang terjadi hanya sementara waktu tidak dapat disebut dengan inflasi.
Selain pengertian inflasi di atas, ada beberapa definisi inflasi, antara lain:
Pandangan kaum moneteris, definisi atau pengertian inflasi adalah sesuatu yang terjadi akibat dari jumlah uang yang beredar yang terlalu banyak, sehingga daya beli uang tersebut (purchasing power of money) menurun. Sebagai akibatnya harga barang-barang menjadi naik.
Menurut kaum strukturalis, definisi atau pengertian inflasi adalah gejala ekonomi yang disebabkan oleh masalah struktural seperti: masalah gagal panen yang menyebabkan kekurangan persediaan barang, sehingga tidak dapat memenuhi jumlah permintaan secara keseluruhan. Sebagai akibat harga barang tersebut mengalami kenaikan.
Jenis-Jenis Inflasi
Inflasi yang terjadi dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yakni berdasarkan sifat, sebab terjadinya, dan berdasarkan asalnya.
Jenis Inflasi Berdasarkan Sifatnya
Berdasarkan sifatnya, inflasi dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
Inflasi Rendah (Creeping Inflation). Adalah jenis inflasi yang besarnya kurang dari 10% per tahun. Jenis inflasi ini dibutuhkan dalam ekonomi karena akan mendorong produsen untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa.
Inflasi Menengah (Galloping Inflation). Adalah jenis inflasi yang besarnya antara 10-30% per tahun. Jenis Inflasi ini biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, dan 30%.
Inflasi Berat (High Inflation). Adalah jenis inflasi yang besarnya antara 30-100% per tahun.
Inflasi Sangat Tinggi (Hyperinflation). Adalah Jenis inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara drastis hingga mencapai 4 digit (diatas 100%). Pada kondisi ini, masyarakat tidak ingin lagi menyimpan uang, karena nilainya turun sangat tajam sehingga lebih baik ditukarkan dengan barang.
Jenis Inflasi Berdasarkan Sebabnya
Berdasarkan sebabnya, inflasi dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Demand Pull Inflation. Adalah jenis Inflasi yang terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi. Akibatnya sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, maka harga akan naik. Jika jenis inflasi ini berlangsung secara terus-menerus, maka akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru.
Cost Push Inflation. Adalah jenis inflasi yang disebabkan kerena kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi. Akibat naiknya biaya faktor produksi, dua hal yang dapat dilakukan oleh produsen, yaitu langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama atau harga produknya naik karena penurunan jumlah produksi.
Bottle Neck Inflation. Adalah jenis inflasi yang dipicu oleh faktor penawaran (supply) atau faktor permintaan (demand). Jika dikarenakan faktor penawaran maka persoalannya adalah sekalipun kapasitas yang ada sudah terpakai tetapi permintaannya masih banyak sehingga menimbulkan inflasi. Adapun inflasi kerena faktor permintaan disebabkan adanya likuiditas yang lebih banyak, baik itu berasal dari sisi keuangan (monetary) atau akibat tingginya ekspektasi terhadap permitaan baru.
23
Jenis Inflasi Berdasarkan Asalnya
Bedasarkan asalnya, inflasi dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation). Adalah jenis inflasi yang timbul karena terjadinya defisit dalam pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara. Untuk mengatasinya, biasanya pemerintah melakukan kebijakan mencetak uang baru.
Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation). Adalah jenis inflasi yang timbul karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang tinggi. Kenaikan harga-harga di luar negeri atau di negara-negara mitra dagang utama (antara lain disebabkan melemahnya nilai tukar) yang secara langsung maupun tidak langsung akan menimbulkan kenaikan biaya produksi biasanya akan disertai dengan kenaikan harga-harga barang.
Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
Selain jenis inflasi di atas, inflasi juga dapat dibagi beberapa jenis berdasarkan penyebab-penyebabnya
Natural Inflation. Adalah jenis inlasi yang terjadi karena sebab-sebab alamiah yang manusia tidak mempunyai kekuasaan dalam mencegahnya.
Human Error Inflation. Adalah jenis inflasi yang terjadi karena kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh manusia sendiri.
Actual / Anticipated / Expected Inflation dan Unanticipated / Unexpected Inflation. Pada Jenis Expected Inflation tingkat suku bunga pinjaman riil sama dengan tingkat suku bunga pinjaman nominal dikurangi inflasi. Sedangkan pada Jenis Unexpected Inflation tingkat suku bunga pinjaman nominal belum atau tidak merefleksikan kompensasi terhadap efek inflasi.
Demand Pull Inflation adalah jenis inflasi yang diakibatkan oleh perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi Permintaan Agregatif (AD) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
Cost Push Inflation. Adalah jenis inflasi yang terjadi karena adanya perubahan-perubahan pada sisi Penawaran Agregartif (AS) dari barang dan jasa pada suatu perekonomian.
Spiralling Inflation. Adalah jenis inflasi yang diakibatkan inflasi yang terjadi sebelumnya yang mana inflasi yang sebelumnya itu terjadi sebagai akibat dari inflasi yang terjadi sebelumnya lagi, dan begitu seterusnya.
Imported Inflation. Adalah jenis inflasi yang terjadi di negara lain yang ikut dialami oleh suatu negara karena harus menjadi price taker dalam pasar internasional.
Domestic Inflation. Adalah jenis inflasi yang hanya terjadi di dalam negeri suatu negara yang tidak begitu mempengaruhi negara-negara lainnya.
Metode Perhitungan Inflasi
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur inflasi, antara lain:
Metode Pengukuran Inflasi Berdasarkan IHK
Pertama, metode pengukuran inflasi yang dapat digunakan yakni berdasarkan IHK. Angka inflasi dihitung berdasarkan angka indeks yang dikumpulkan dari beberapa macam barang yang diperjual belikan di pasar dengan masing-masing tingkat harga (barang-barang ini tentu saja yang paling banyak dan merupakan kebutuhan pokok atau utama bagi masyarakat).
Data harga yang telah terkumpul itu kemudian disusunlah suatu angka yang diindeks. Angka indeks yang memperhitungkan semua barang yang dibeli oleh konsumen pada masing-masing harganya disebut sebagai indeks harga konsumen (IHK atau consumer price index = CPI). Metode pengukuran inflasi berdasarkan indeks harga konsumen ini, dapat dihitung berapa besarnya laju kenaikan harga-harga secara umum dalam periode tertent (biiasanya setiap bulan, 3 bulan, dan 1 tahun).
Metode Pengukuran Inflasi Berdasarkan GNP atau PDB Deflator
Selain menggunakan metode pengukuran inflasi berdasarkan IHK, tingkat inflasi juga dapat dihitung dengan menggunakan GNP atau PDB deflator, yaitu metode pengukuran inflasi yang membandingkan GNP atau PDB yang diukur berdasarkan harga berlaku (GNP atau PDB nominal) terhadap GNP atau PDB harga konstan (GNP atau PDB riil).
Dampak Inflasi
Dampak inflasi terhadap suatu perekonomian di antaranya sebagai berikut:
Pertama, Dampak hnflasi adalah Nilai suatu mata uang akan mengalami penurunan dan daya beli mata uang tersebut menjadi semakin rendah. Penurunan daya beli mata uang selanjutnya akan berdampak pada individu, dunia usaha dan APBN. Dengan kata lain, laju inflasi yang tinggi dapat berdampak buruk terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kedua, Dampak inflasi adalah Mendorong redistribusi pendapatan diantara anggota masyarakat, hal inilah yang disebut dengan dampak redistribusi dari inflasi. Inflasi akan mempengaruhi keseahteraan ekonomi anggota masyarakat, sebab redistribusi pendapatan yang terjadi akibat inflasi akan mengakibatkan pendapatan riil satu orang meningkat, tetapi pendapatan riil yang lain akan jatuh. Umumnya bagi mereka yang berpendapatan tetap seperti pegawai negeri akan mengalami dampak negatif inflasi, hal tersebut dikarenakan inflasi yang tinggi mengakibatkan pendapatan riil mereka akan turun.
Ketiga, Dampak inflasi adalah Inflasi menyebabkan perubahan-perubahan dalam output dan kesempatan kerja. Dampak inflasi tersebut terjadi dikarenakan inflasi memotivasi perusahaan untuk memproduksi lebih atau kurang dari yang telah dilakukan selama ini.
Keempat, Dampak inflasi adalah Menciptakan sebuah lingkungan yang tidak stabil bagi kondisi ekonomi. Jika konsumen memperkirakan tingkat inflasi di masa mendatang akan naik, maka akan mendorong mereka untuk melakukan pembelian barang-barang dan jasa secara besar-besaran pada saat sekarang dari pada mereka menunggu tingkat harga sudah meningkat lagi.
Kelima, Dampak inflasi adalah Cenderung memperendah tingkat bunga riil dan menyebabkan terjadinya ketidak seimbangan di pasar modal. Dampak inflasi tersebut menyebabkan penawaran dana untuk investasi menurun, dan sebagai akibatnya, investor sektor swasta berkurang sampai ke bawah tingkat keseimbangannya.
Demikian penjelasam tentang Pengertian, Jenis-Jenis, Metode Pengukuran, dan Dampak Inflasi.
Lihat juga:
- Reksa Dana | Pengertian, Karakteristik, Jenis, Manfaat, Resiko, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Metode Pengukuran Kinerja
- Perilaku Organisasi | Pengertian, Ruang Lingkup, Dan Pendekatan
- Motivasi Kerja | Pengertian, Teori, Jenis, Indikator, Tujuan Dan Metode Pemberian
Semoga bermanfaat. .