Miopia (Rabun Jauh) - Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Komplikasi, Diagnosis, Pengobatan, Dan Cara Mencegah


Mata




Hai, Sahabat. . Hari ini, saya akan membahas tentang Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Komplikasi, Diagnosis, Pengobatan, Dan Cara Mencegah Penyakit Miopia (Rabun Jauh) atau Mata Minus.


Daftar isi
  1. Apa itu Miopia atau Rabun Jauh?
  2. Penyebab Miopia (Rabun Jauh)
  3. Faktor Risiko Terkena Miopia (Rabun Jauh)
  4. Gejala Miopia (Rabun Jauh)
  5. Komplikasi Miopia (Rabun Jauh)
  6. Diagnosis Miopia (Rabun Jauh)
  7. Pengobatan Miopia (Rabun Jauh)
  8. Cara Mencegah Miopia (Rabun Jauh)


Apa itu Miopia atau Rabun Jauh?


Miopia atau Rabun jauh adalah gangguan penglihatan dalam jarak yang jauh. Gangguan ini membuat penderitanya mengalami penglihatan buram atau tidak jelas ketika melihat objek yajmg jauh. Misalnya: tidak jelas ketika melihat burung yang sedang terbang. Tetapi, tidak bermasalah ketika melihat objek yang dekat seperti membaca buku.

Rabun jauh atau miopia ini dikenal sebagai penyakit mata minus. Mata minus ini biasanya dialami oleh seseorang sejak usia muda. Miopia atau rabun jauh ini umumnya dapat dibantu dengan menggunakan kacamata minus.

Penyebab Miopia (Rabun Jauh)


Berikut adalah penyebab miopia (rabun jauh) atau mata minus.

Penyebab rabun jauh adalah bola mata yang menjadi terlalu panjang, atau kornea mata yang terlalu melengkung. Kedua hal tersebut menyebabkan cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat fokus secara benar. Gambaran yang masuk ke dalam mata akhirnya jatuh di daerah depan retina sehingga penglihatan menjadi kabur untuk objek yang jauh. Namun hingga saat ini, penyebab bola mata lebih panjang dari normal belum diketahui dengan pasti.

Faktor Risiko Terkena Miopia (Rabun Jauh)


Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terkena miopia (rabun jauh) atau mata minus, antara lain:

  1. Genetik

  2. Seseorang yang orang tuanya mengalami rabun jauh, maka ia memiliki risiko lebih besar untuk menderita miopia atau mata minus.

  3. Kurang sinar matahari

  4. Seseorang yang jarang beraktivitas di luar ruangan, lebih berisiko menderita miopia atau rabun jauh karena kurang mendapatkan sinar matahari.

  5. Kekurangan vitamin D

  6. Sebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kekurangan vitamin D berisiko mengalami rabun jauh atau mata minus.

  7. Kebiasaan membaca atau menonton terlalu dekat

  8. Seseorang yang sering membaca, melihat layar monitor, atau menonton tv terlalu dekat, maka mata lebih mudah terkena rabun jauh atau mata minus.


Gejala Miopia (Rabun Jauh)


Penglihatan kabur ketika melihat jarak jauh bukanlah satu-satunya gejala rabun jauh. Gejala lain dari miopia atau mata minus yang umumnya muncul, di antaranya: Nyeri kepala, Juling, Mata tegang, Mata mudah lelah ketika melihat benda berjarak beberapa meter, dan Sulit membaca tulisan di papan tulis sekolah pada anak-anak.

Komplikasi Miopia (Rabun Jauh)


Miopia (rabun jauh) atau mata minus yang tidak ditangani dengan tepat akan menyebabkan kualitas hidup penderitanya menjadi berkurang karena penderitanya tidak dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal. Selain itu, miopia atau rabun jauh yang berat juga meningkatkan risiko permasalahan mata lainnya seperti: lepasnya retina (ablasi retina), katarak, dan glaukoma.

Ibu hamil yang menderita miopia atau mata minus yang tinggi, disarankan untuk tidak melahirkan secara normal. Jika melahirkan secara normal, penderita mata minus yang tinggi berisiko mengalami pelepasan atau ablasi retina. Oleh karena itu, bila kamu memiliki mata minus yang parah dan sedang hamil, diskusikan dengan dokter kandungan mengenai rencana persalinan.

Diagnosis Miopia (Rabun Jauh)


Berikut adalah cara mendiagnosis Miopia (Rabun Jauh) atau mata minus.

Dokter dapat menentukan diagnosis rabun jauh berdasarkan gejala yang disampaikan oleh penderitanya. Pemeriksaan refraksi mata lengkap akan akan dapat memastikan penyakit mata minus yang dialami. Dokter juga akan mencari tahu ukuran lensa untuk rabun jauh atau miopia kamu.

Pengobatan Miopia (Rabun Jauh)


Penanganan miopia atau rabun jauh dilakukan untuk membantu agar cahaya bisa terfokus pada retina. Jenis pengnbatan mata minus yang dipilih tergantung pada usia pasien, tingkat keparahan rabun jauh, serta kondisi kesehatan pasien. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan untuk mengobati miopia (rabun jauh) atau mata minus.

  1. Penggunaan kacamata atau lensa kontak

  2. Langkah penanganan miopia (rabun jauh) atau mata minus yang paling sederhana dan terjangkau adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Pemilihan kacamata atau lensa kontak tergantung pada kebutuhan serta kenyamanan pasien.

  3. Operasi dengan sinar laser (LASIK)

  4. Proses operasi dengan sinar laser (LASIK) juga dapat menjadi alternatif untuk pengobatan miopia (rabun jauh) atau mata minus. Hampir seluruh pasien yang menjalani operasi ini merasakan perubahan yang signifikan. Dalam operasi ini, sinar laser akan digunakan untuk mengatur lengkungan kornea.

  5. Obat tetes mata atropin

  6. Obat tetes mata atropin diduga dapat mencegah miopia atau rabun jauh yang diderita bertambah parah. Obat tetes mata ini dapat digunakan secara rutin pada penderita rabun jauh sesuai dengan resep dokter.

  7. Implan lensa buatan

  8. Implan lensa buatan dilakukan untuk menangani miopia (rabun jauh) atau mata minus dengan tingkat keparahan tinggi yang tidak bisa ditangani dengan operasi laser. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan lensa buatan tanpa mengeluarkan lensa mata yang asli atau mengganti lensa asli dengan lensa buatan.


Cara Mencegah Miopia (Rabun Jauh)


Berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk mencegahan Miopia (Rabun Jauh) atau Mata Minus.

Rabun jauh atau miopia yang terjadi karena kelainan genetik tidak dapat dihindari. Selain karena faktor genetik, banyak dokter ahli yang juga berpendapat bahwa miopia bisa disebabkan karena faktor kelelahan mata. Umumnya akibat penggunaan komputer dan kegiatan jarak dekat lain yang lama. Karena itu, menghindari kegiatan tersebut dalam jangka waktu lama mungkin dapat menurunkan risiko atau mencegah rabun jauh.



Demikianlah penjelasan tentang Apa itu, Penyebab, Faktor Risiko, Gejala, Komplikasi, Diagnosis, Pengobatan, Dan Cara Mencegah Penyakit Miopia (Rabun Jauh) atau Mata Minus.


Lihat juga:

Semoga bermanfaat. .



LihatTutupKomentar

Terkini