Kasus penyalahgunaan narkotika tidak pernah ada habisnya, bukan hanya menimpa para kalangan selebriti saja, namun sudah menjalar ke anak-anak sekolah dan ini perlu menjadi perhatian serius.
Dekan FISIP UNSIKA yang juga ahli pidana Narkotika, Dr. Ilyas, SH., MH mengungkapkan para pecandu narkotika sering beralibi untuk menyelesaikan masalah hidupnya. Mereka mengkonsumsi narkotika, berharap masalahnya selesai, dopinglah, itu merupakan hal yang keliru.
"Seperti Ridho Rhoma saat itu saya ahlinya, contoh Tessi, Jenifer Dun, semua mengatakan karena kehilangan pekerjaan, kesepian, itu bukan jalan penyelesaian akhirnya terseret lah menjadi masalah," kata Dr. Ilyas,a Rabu (22/9/2021)
Dr. Ilyas menjelaskan Narkotika bukan alternatif untuk menyelesaikan masalah, tapi akan mengundang masalah, jadi ada salah pemahaman, kedua adalah penegakkan hukum yang salah.
"Faktanya rutan dan lapas di Indonesia dan terakhir di Tanggerang puluhan narapidana yang terpanggang hidup-hidup karena over kapasitas, karena Aparat Penegak Hukum di kita tidak mampu membedakan mana dimensi kriminal yang harus di penjara lama, dan mana penyalahguna yang dia pecandu pengguna yang harus di rehabilitasi. Perdebatan ini cukup lama dan saat ini menjadi atensi nasional," ujarnya
Dr. Ilyas juga berharap para penegak hukum tidak usah ragu untuk memberikan vonis rehabilitasi untuk para pengguna, sementara untuk bandar narkotika pantas diberikan hukuman penjara.
"Saya berharap mudah-mudahan di Karawang, Pengadilannya, atau Penyidiknya, atau JPU nya tidak usah sungkan dan tidak ada yang salah, jika dia memang pengguna baru vonis aja rehabilitasi, toh dekat kalau dari sini mengantarkan yang di vonis rehab, diantarkan saja ke RSKO Jakarta Timur, atau dikirim ke Balai Rehabilitasi Bogor," pungkasnya
Keseriusan pemerintah Karawang dalam melawan narkotika patut di apresiasi, bahkan Rektor UNSIKA juga komitmen menjadikan UNSIKA sebagai kampus percontohan yang bebas dari narkotika.
"Ya Karawang harus clear dengan narkotika bahkan saya membuka diri disamping tugas pokok saya sebagai dekan, kalau ada masyarakat yang mau konsultasi pintu kami selalu terbuka karena background saya adalah Pidana Narkotika," tandasnya. (Rd)