Belajar Pada Kiai Sahal Mahfudh

 

KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh merupakan seorang kiai yang  alim dan faqih dalam berbagai disiplin ilmu. Beliau merupakan anak ketiga dari enam bersaudara  dari pasangan KH. Mahfudh Salam (w. 1944) dan Nyai Hj. Badi’ah (w.1945). Kiai Sahal lahir di Desa Kajen  Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati Jawa Tengah pada 17 Desember 1937.

Kiai Sahal sapaan akrabnya sejak kecil memang terkenal gemar membaca baik bacaan kitab kuning maupun buku ilmiah. Dari kegemaran membaca inilah Kiai Sahal tumbuh menjadi seorang ulama dan kiai besar yang selama hidupnya dihabiskan untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada bangsa dan negara.

Dalam diri Kiai Sahal Mahfudh terdapat karakter tawadhu’ (rendah hati), hirsh(spirit memburu ilmu yang sangat tinggi), i’timad ala nafsi (percaya diri), kifah mudawamah (spirit juang yang tingggi), istiqomah(konsisten), amanah (dapat dipercaya), tawassuth (moderat), zuhud(tidak berorientasi pada dunia), dan uswah hasanah (mampu menjadi teladan baik). Kesembilan karakter Kiai Sahal Mahfudh ini melahirkan berkah yang melimpah, baik untuk pribadi maupun keluarga, lingkungan, dan bangsa. Hlm (10).

Keteladanan Kiai Sahal Mahfudh dalam Menegakkan Khittah NU

Salah satu prestasi besar Kiai Sahal Mahfudh adalah menegakkan khittah 1926. Kiai Sahal Mahfudh mampu menampilkan diri sebagai seorang negarawan besar yang mampu mengakomodasikan semua elemen yang ada di Nahdlatul Ulama (NU) dan bangsa Indonesia. Beliau tidak hanya melayani satu partai dan satu kepentingan. Kenegarawanannya diakui semua orang. Keberadaannya diterima dan diapresiasi semua kalangan. Sehingga sosok Kiai Sahal Mahfudh akhirnya menjadi milik bangsa, bukan golongan. Di sinilah kehebatnya beliau yang harus menjadi teladan bangsa ini. Hlm (137).

Sebagau salah satu eksponen NU yang memperjuangkan Khittah 1926 di Muktamar NU ke 27 di Situbondo tahun 1984, Kiai Sahal mempunyai pemikiran besar tentang Khittah NU. Kiai Sahal saat di Muktamar Situbondo ini  sebenarnya secara struktural masih menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah.

Meskipun Kiai Sahal masih menjadi Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah, namun aktivitas dan keilmuan Kiai Sahal sudah menasional. Kiai Sahal sudah terlibat dalam forum diskusi nasional tentang pesantren bersama KH. Abdurrahman Wahid, dan juga yang tak kalah penting adalah bahwa Kiai Sahal aktif dalam majalah pesantren yang terkenal yang berada di bawah naungan P3M (Perhimpunan Pesantren dan Pengembangan Masyarakat).

Dari modal intelektual dan pergaulan di atas menjadi modal besar Kiai Sahal terlibat dalam percaturan nasional. Dalam konteks inilah kita bisa melihat ketokohan Kiai Sahal sejak Muktamar NU tahun 1984 di Situbondo. Kiai Sahal Mahfudh yang berfikiran brilian dengan ide-ide besar trasformatif. Hlm (157).

Perjuangan Kiai Sahal Mahfudh

Dalam membangun peradaban Islam trasformatif, Kiai Sahal mempunyai beberapa fondasi pemikiran. Pertama, Islam mendorong umatnya menjadi muslim yang kuat supaya mampu memberikan kemanfaatan yang besar kepada orang lain secara luas. Kedua, Islam mendorong umat Islam untuk berjuang, baik dengan harta maupun jiwa. Berjuang dengan harta mengharuskan umat Islam mempunyai prestasi di bidang ekonomi. Di sinilah urgensi membangkitkan entrepreneurship dengan etos kerja. Ketiga, islam mendorong umatnya untuk berprestasi di bidang ilmu dengan perintah membaca sebagai kegiatan yang sangat representatif dalam konteks mencari ilmu. Umat Islam tidak boleh kalah dengan umat-umat lainnya, misalnya Yahudi dan Nasrani yang prestasi keilmuannya dan kualitas pendidikan umat Islam jauh di bawah Yahudi dan Nasrani. Hal ini mendorong seluruh seluruh umat Islam untuk mencurahkan segala kemampuan dalam mengembangkan kualitas personal dan institusional demi izzul Islam wal Muslimin. Hlm (42).

Dengan demikian, benang merah pemikiran Kiai Saal Mahfudh dalam buku ini adalah menjadikan teks-teks agama, khususnya fiqh sebagai instrumen efektif dalam melakukan trasformasi, khususnya di bidang ekonomi umat. Keadilan dan kesejahteraan ekonomi menjadi core value pemikiran Kiai Sahal Mahfudh yang dimanifestasikan dalam dedikasi dan perjuangannya sepajang hayat. Hlm (41).

Buku ini ingin mengeksplorasi lebih lanjut tentang karakter-karakter agung Kiai Sahal yang termaktub dalam buku ini terdiri dari tujuh bab. Bab pertama, menjelaskan tentang mengenal dari dekat Kiai Sahal mahfudh. Bab kedua, menjelaskan keteladanan Kiai Sahal Mahfudh. Bab ketiga, keteladanan Kiai Sahal Mahfudh menegakkan khittah NU. Bab keempat, Kendala menegakkan khittah NU. Bab kelima, Khittah Nahdliyah. Bab keenam, meneguhkan politik kebangsaan. Bab ketujuh, menegakkan khittah menuju era keemasan. Melalui buku ini, Anda dapat mengarungi samudra inspirasi untuk membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik pada masa mendatang.

Judul Buku      : KH. MA. Sahal Mahfudh Sang Penegak Khittah NU

Penulis             : DR. Jamal Ma’mur Asmani, M.A.

Penerbit           : Diva Press

Tahun Terbit   : 2021

Tebal Halaman: 227

ISBN               : 978-623-293-532-7

Peresensi         : Siswanto


 


LihatTutupKomentar

Terkini