Sejarah Asal Usul Nasab dan Marga Fam al-Qadri - Keturunan Rasulullah saw

Galeri Kitab Kuning | Tulisan ini memuat asal usul Sejarah salah satu nasab keluarga Rasulullah saw dari Fam Marga al-Qadri/ al-Gadri / al-Qodri.

Sejarah Asal Usul Nasab dan Marga Fam al-Qadri - Keturunan Rasulullah saw

Dzurriyah atau keturunan Rasulullah saw. dari jalur Sahabat Ali bin Abi Talib dengan Sayyidah Fatimah ra. memang banyak, terutama di dataran Negara Yaman.

Di Indonesia sendiri, Sadah Ba'alawi atau Alawiyyin juga tersebar di berbagai penjuru negeri, mulai dari sabang hingga Marauke.

Baca Juga : Sejarah Asal Usul Marga Fam Marga al-Bin Jindan - Keturunan Rasulullah saw

Salah satu Fam keluarga  atau marga, serta nasab yang cukup terkenal adalah al-Qadri. Simak sejarah dan asal usulnya berikut ini.

Sekilas Sejarah Fam Marga Nasab al-Qadri/ al-Gadri / al-Qodri

Tokoh atau ulama yang pertama kali dijuluki (digelari) "Al-Qadri" adalah waliyullah Muhammad bin Salim bin Abdullah bin Muhammad Bin Salim bin Ahmad bin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Hasan Al-Muallim bin Muhammad bin Hasan Atturabi.

Baca Juga : Sejarah Asal Usul Marga Fam Nasab Mauladawilah - Dzurriyah Rasulullah saw

Berkenaan dengan gelar yang disandangnya karena Beliau dalam semua aspek kehidupannya selalu menyerahkan dirinya (pasrah) pada Taqdir Allah, terutama sewaktu ditimpa suatu Musibah (bencana).

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa Beliau seorang yang beriman kuat sekali.

Kata Taqdir berasat dari bahasa Arab yang sinonimnya yaitu "AI-Qadar".

Waliyyullah Muhammad Al-Qadri dilahirkan di Tarim Hadramaut. Selanjutnya beliau dikaruniai memiliki 2 orang anak lelaki yang melanjutkan keturunannya, Yaitu:

1. Abdullah, keturununnya hanya berada di Macha'  (Hadramaut)

2. Husein, keturunannya kebanyakan berada di  Indonesia; termasuk diantaranya Sultan  Abdurrahman bin Waliyyulah Al-Habib Husein bin Ahmad Al-Qadri, Pendiri Kota  Pontianak (Kalimantan). 

Baca Juga : Sejarah Asal Usul Marga Fam Nasab al-Madihij

Habib Husein dikaruniai 6 anak. dan wafat pada tahun 1231 Hijriyyah di Batu Layang Pontianak.

Sementara waliyyullah Muhammad bin Salim Al-Qadri pulang ke Rahmatullah di kota Tarim pada tahun 1079 Hijriyyah.

LihatTutupKomentar

Terkini