Dzurriyah atau keturunan Rasulullah saw. dari jalur Sahabat Ali bin Abi Talib dengan Sayyidah Fatimah ra. memang banyak, terutama di dataran Negara Yaman.
Di Indonesia sendiri, Sadah Ba'alawi atau Alawiyyin juga tersebar di berbagai penjuru negeri, mulai dari sabang hingga Marauke.
Salah satu Fam keluarga atau marga, serta nasab yang cukup terkenal adalah al-Ba'bud/ Ba'abud. Simak sejarah dan asal usulnya berikut ini.
Kata Ba'bud dalam bahasa arab, berasal dari kata "A'bud" berarti : Aku beribadah, atau Banyak melakukan ibadah.
Dari leluhur 'Alawiyyin, ada empat golongan yang bergelar 'Al-Ba'bud":
1. "Ba'bud Maqfun" keturunan Alwi Ammil-Faqih bin Muhammad Shahib Marbad.
Gelar yang pertama ini disandang oleh Waliyyulah Al-Mua'llim Muhammad Abud bin Abdulllah bin Muhammad Maqfun bin Abdurahman Al-Babathinah.
Berkenaan gelar "Maqfun" karena suka ber'uzlah atau menyendiri, denga maksud untuk lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
Waliyyullah Al-Muallim Muhammad Abud dilahirkan di kota Tarim. Keturunannya berada di Bur (Hadramaut), di kota Madinah Al-Munawwarah, di Mesir dan Indonesia.
Beliau berpulang ke Rahmatullah di kota Tarim pada bulan Dzulhijjah tahun 975 Hijriyah.
2 "Ba'bud Dijan" keturunan Muhammad Al-Faqih Muqaddam.
Gelar kedua ini disandang oleh Waliyyullah Abdullah in Ali Dijan bin Ahmad.
Sementara Tentang sebutan "Dijan" diartikan dengan dua pengertian :
Pertama : "Dijan" diartikan sebuah Dusun di Hadramaut. Dimana ayah Waliyyulah Abdullah Abud yaitu Ali bin Ahmad bermukim di "Dusun Dijan" tersebut.
Kedua : "Dijan" diartikan dengan "Keindahan" atau "Keperkasaan". Mungki keluarga Waliyyullah Abdullah Abud bin Ali tersebut adalah orang-orang yang gagah perkasa dan pemberani.
"Waliyyullah Abdullah Abud dilahirkan di Gasam (Hadramaut).
Keturunannya berada di Ghaiydhah di Difar, di India dan di Indonesia.
Beliau pulang ke Rahmatullah pada sekitar tahun 816 Hijriyah.
3 "Ba'bud Harbasan" keturunannya Muhammad Al-Fagih Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbad.
Gelar Ba'bud yang ketiga ini disandang oleh Waliyyullah Ahmad in Abi Bakar Harbasan bin Abdurrahman bin Abdullah Abud bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah.
Sementara tentang sebutan "Harbasan" diartikan sebuah Dusun yang lataknya tidak jauh dari kota Makkah Al-Mukarramah; dimana leluhur Waliyyullah Ahmad bin Abi baker telah bermukim di "Dusun Harbasan" tersebut. Beliau dilahirkan di kota Makkah.
Keturunannya berada di churuf Al-Zaidan di kota Tarim Hadramaut, di Oman dan di Indonesia.
4 "Ba'bud bin Syaihan" keturunan Muhammad Al-Faqih Muqaddam bin Ali bin Muhammad Shahib Marbad.
Gelar Ba'bud yang keempat disandang oleh Waliyyullah Ahmad bin Syaihan bin Ali bin Abi Bakar bin Abdurahman bin Abdullah Abud bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah. Beliau dilahirkan di Micha.
Keturunannya hanya tersebar di Hijaz dan Oman (Timur Tengah), di Habasyah (Afrika) dan di India.
Beliau pulang ke Rahmatullah di kota Makkah Al-Mukarramah sekitar tahun 1044 Hijriyah.
Di Indonesia sendiri, salah satu Habaib yang dari keluarga Ba'bud dan cukup terkenal adalah al-Habib Muhammad bin Husein Ba' abud, asal Malang.
Selain menjadi pendakwah, beliau juga sebagai pendiri Pesantren Darun Nasyiien yang didirikannya di Lawang, Malang, adalah pesantren kaum habaib yang pertama di Indonesia.