Galeri Kitab Kuning | Tulisan ini memuat asal usul Sejarah salah satu nasab keluarga Rasulullah saw dari Fam Marga bin Smith/ Smaith / Sumaith.
Dzurriyah atau keturunan Rasulullah saw. dari jalur Sahabat Ali bin Abi Talib dengan Sayyidah Fatimah ra. memang banyak, terutama di dataran Negara Yaman.
Di Indonesia sendiri, Sadah Ba'alawi atau Alawiyyin juga tersebar di berbagai penjuru negeri, mulai dari sabang hingga Marauke.
Baca Juga : Makna Gelar Fam Marga dan Nasab Dzurriyah Keluarga Nabi
Salah satu Fam keluarga atau marga, serta nasab yang cukup terkenal adalah bin Smith/ Smaith / Sumaith. Simak sejarah dan asal usulnya berikut ini.
Sekilas Sejarah Fam Marga Nasab bin Smith/ Smaith / Sumaith
Dzurriyah keturunan Rasulullah saw. yang pertamakali bergelar bin Smith/ Smaith / Sumaith, adalah Muhammad bin Ali bin Abdurahman bin Ahmad bin Alwi bin Ahmad bin Abdurahman bin Alwi Ammu al- Faqih.
Muhammad bin Ali ini kemudian dikenal juga sebagai Muhammad bin Ali bin Abdul Rahman bin Sumayt, meninggal pada 977 Hijriah sekitar tahun 1569-1570 Masehi.
Muhammad bin Ali sendiri memiliki nasab al-Faqih yang berakar dari Ahmad bin Isa al-Muhajir. Ahmad bin Isa al-Muhajir, meninggal pada 924 Masehi, beliau merupakan keturunan Ali bin Abu Thalib dan Fatimah az-Zahra. Fatimah merupakan putri dari Nabi Muhammad.
Berkenaan dengan asal usul dan sejarah kenapa kemudian ada klan, fam dan marga keluarga bin Smith, berawal dari sebuah cerita.
Muhammad bin Ali yang lahir di Tarim, Hadramaut, Yaman. Ketika masih kecil, Muhammad dipakaikan sebuah kalung oleh ibunya, kalung itu terbuat dari benang. Dalam tradisi Arab, kalung itu disebut sumayt atau sumaith, yang artinya “kalung kecil".
Suatu ketika saat ibu dan anak tersebut sedang berjalan bersama, tanpa disadari kalung yang dipakai si anak tersebut jatuh.
Orang-orang yang melihatnya, kemudian berteriak memanggil mereka dengan menyerukan kata-kata "sumaith, sumaith, sumaith".
Setelahnya panggilan Ibnu Sumaith melekat kepada Muhammad, dimana nama ini juga disematkan kepada anak-anak dan cucunya serta menjadi label marga hingga sekarang.
Sejarah dan kisah tersebut pernah termuat dalam sebuah buku, yang berjudul Sufis and Scholars of the Sea: Family Networks in East Africa 1860-1925 (2003) karya Anne Bang.
Saat ini Keturunan Muhammad bin Ali menyebar di berbagai wilayah Timur Tengah, sampai di Afrika, hingga ke Nusantara.
Orang dengan fam Smith banyak ditemui di beberapa daerah di Indonesia, seperti dari Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, juga Sulawesi.
Banyak beberapa tokoh dari kalangan marga bin Smith yang menjadi tokoh masyhur, antara lain Habib
Zein bin Brohim bin Smith, Madinah.
Sementara di Indonesia, keturunan keluarga bin Smith juga sampai ke Manado di Sulawesi Utara yang juga menjadi tempat lahir Bahar bin Smith.