Bobby Nasution Susuri Parit Pembuangan Air, Ungkap Pemicu Banjir Medan

Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution menyusuri parit saluran pembuangan yang bermuara ke sungai. Dia mendapati ada pintu air rusak yang memicu terjadinya banjir.

Bobby pun menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) agar menormalisasi Parit AMD secara maksimal untuk mencegah banjir di kawasan Medan Marelan.

"Petugas penanganan prasarana dan sarana umum (P3SU) Medan Marelan dan Dinas PU Kota Medan supaya benar-benar secara maksimal menormalisasi parit AMD ini," tegas Bobby di Medan, Rabu.

Hal ini dikatakannya usai melihat pembersihan Parit AMD di Jalan Speksi, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan didampingi sejumlah pimpinan OPD terkait dengan mengendarai motor ATV.

Sebab, lanjut Bobby, drainase maupun parit yang ada di kawasan Medan Marelan terkoneksi Parit AMD dengan saluran pembuangan bermuara ke Sungai Bedera di kecamatan ini.

Wali kota juga mengaku sempat menyusuri Parit AMD hingga tempat pembuangan akhir (TPA) Terjun. Ia mendapati pintu air yang rusak, sehingga aliran air terhambat dan memicu terjadinya banjir.

Untuk diketahui, Parit AMD di Kelurahan Terjun ini tidak dapat ditempuh dengan menggunakan mobil akibat buruknya akses jalan, sedangkan lokasi Parit AMD persis di sebelah Sungai Bedera.

"Segera perbaiki pintu air yang rusak itu. Saat terjadi hujan deras, maka aliran air menjadi terhambat. Tentu ini menjadi salah satu penyebab banjir," ungkap Wali Kota Medan.

Ahmad (57), warga Terjun beberapa saat sebelumnya sempat menjelaskan kepada Wali Kota Medan bahwa pemicu banjir di kawasan Medan Marelan itu akibat Parit AMD tidak berfungsi mengalirkan air.

Ia melanjutkan, baik dari drainase maupun sejumlah parit yang ada di Medan Marelan ke Sungai Bedera mengalami pendangkalan karena belum pernah dinormalisasi.

"Sejak dibangun 2005, Parit AMD ini tidak pernah dikeruk, pak. Itu sebabnya selalu terjadi banjir. Parit AMD yang menghubungkan Sungai Bedera itu tersumbat," kata Ahmad yang pernah menjabat Camat Medan Belawan.[cnnindonesia.com]
LihatTutupKomentar

Terkini