Rusia Memiliki Luas 27 Kali Ukraina. Ini 4 Sebabnya

Jakarta - Negara terbesar di dunia adalah Rusia. Luas Rusia yang mencapai 17 juta kilometer persegi membuat negara ini 27 kali lebih besar dari Ukraina dan hampir 8 kali lebih besar dari Indonesia. Daerah-daerah di Rusia terbagi atas 9 zona waktu. Mengapa Rusia memiliki wilayah yang luas?

Sejarawan Rusia Alexander Polovtsov mencatat, wilayah luas di utara ini sempat membuatnya sangat sulit diatur Kekaisaran Rusia. Ia menambahkan, terkadang pejabat negara tidak tahu apa yang terjadi di perbatasan wilayah kekaisaran.

"Sebuah laporan datang hari ini yang mengatakan bahwa Jenderal (Mikhail) Chernyayev telah merebut Tashkent (wilayah pinggir Rusia, kini ibu kota Uzbekistan). Tidak ada yang tahu penyebab dan tujuan dia melakukannya," tulis Polovtsov pada 1865, seperti dikutip dari Russia Beyond the Headline.

Kenapa Rusia sangat besar?
1. Ekspansi hingga Abad ke-16
Sejarah ekspansi Kekaisaran Rusia memengaruhi wilayah kekuasaannya kelak jadi negara terbesar di dunia. Kekaisaran Rusia mengalami periode ekspansi wilayah hingga abad 15-16.

Semula, Rusia dihuni oleh bangsa Viking Kievan Rus di abad ke-9. Di bawah pemerintahan Rurik dan leluhurnya, Viking menjalankan ekspansi hingga diserang Mongol pada tahun 1237, seperti dikutip dari History.

Penduduk Rus yang tersisa lalu berkumpul di Grand Duchy of Moscow atau keharyapatihan Moskow. Area ini lebih rendah risiko serangan Mongol karena merupakan kawasan hutan terpencil.

Rezim tsar pertama Rusia Ivan IV Vasilyevich (1533-1584) lalu menetapkan Moskow sebagai pusat pemerintahan dan mencaplok daerah Kazan dan Astrakhan. Daerah kerajaan-kerajaan tersebut lalu ditaklukkan dan disatukan dalam Kekaisaran Rusia. Wilayah yang ditaklukkan Rusia kelak dihuni oleh orang-orang Rusia.

2. Penaklukan Siberia
Ivan yang Mengerikan lalu memerintahkan orang-orang Cossack melakukan ekspansi ke timur. Perjalanan ini bertujuan untuk menaklukkan wilayah di Pegunungan Ural lainnya seperti Siberia dan Timur Jauh. Pada tahun 1700-an, Rusia menjadi salah satu kekaisaran terbesar di dunia seperti Inggris.

Daerah yang ditaklukkan orang-orang Cossack tersebut meliputi 77 persen dari wilayah Rusia saat ini. Dataran tinggi Siberia setidaknya memiliki luas 13,1 juta kilometer persegi. Kekuasaan di Siberia memengaruhi Rusia menjadi negara terbesar di dunia secara geografis.

Menurut Presiden International Geographical Union Vladimir Kolosov, ekspansi Rusia ke Siberia dan Timur Jauh tidak banyak kendala karena tidak banyak penduduk di wilayah yang luas dan dingin tersebut. Karena itu, Moskow tidak kesulitan mencaplok wilayah timur kekaisaran.

"Kepadatan penduduk di sana sekarang bahkan 2 orang per kilometer persegi. Pada abad ke-17, angka ini lebih rendah lagi," jelasnya.

3. Jaminan Keamanan dengan Balasan Upeti
Kolosov menambahkan, suku-suku di Siberia saat itu juga dibolehkan melanjutkan cara hidup tradisional dengan jaminan kemanan. Syaratnya, suku-suku tersebut harus memberi upeti atau imbalan berkala yang dibayar dengan yasak atau bulu.

"Rusia tidak berusaha untuk menekan suku-suku lokal. Orang Rusia umumnya tertarik pada bulu, komoditas berharga di perdagangan mereka dengan orang Eropa," kata Kolosov.

Menurut Kolosov, perjanjian tersebut dapat diterima penduduk suku-suku di Siberia lewat proses damai. Karena itu, para penduduk suku mau bergabung dengan Rusia.

Sementara itu, ekspansi Rusia ke wilayah barat dan selatan kekaisaran jauh lebih lambat. Sebab, Rusia harus bersaing dengan Polandia, Turki, dan kekuatan lainnya.

4. Musim Dingin dan Jenderal Frost
Hingga kini, sambungnya, sebagian besar wilayah Siberia dan Timur Jauh, terutama di utara, tetap tidak berpenghuni. Sebab, iklim yang keras menjadi kendala bagi manusia untuk hidup. Iklim Rusia juga merupakan salah satu penghambat serangan kerajaan dan kekaisaran lain.

Contoh, pada perang Utara Raya Rusia-Swedia tahun 1708, hampir separuh tentara Swedia dan kudanya tewas karena kedinginan di Ukraina. Saat itu, Ukraina masih menjadi bagian wilayah Rusia. Kendati tentara Skandinavia tersebut terbiasa dengan suhu dingin, Ukraina mengalami musim dingin dengan suhu terendah selama 500 tahun terakhir di Eropa.

Musim dingin ekstrem di Rusia tersebut dijuluki General Frost atau Jenderal Frost. Di samping taktik dan perang gerilya, Jenderal Frost di Rusia membuat serangan tentara Prancis gagal pada tahun 1800-an.

Namun kelak pada abad ke-20, sekitar 126 ribu pasukan Uni Soviet (kini negara Rusia) juga tewas kedinginan saat dikepung pasukan Finlandia. Tentara Finlandia sendiri kehilangan sekitar 25 ribu jiwa.     

Negara Sosialis Federasi Uni Soviet berdiri pada 1922 setelah Kekaisaran Rusia runtuh dalam Revolusi Februari 1917. Luas wilayah Uni Soviet pada 1991 sekitar 22,4 juta kilometer persegi.  

Uni Soviet bubar tahun 1991 setelah gagal membangun negara federasi. Uni Soviet lalu pecah menjadi Rusia dan 14 negara merdeka di sekitarnya, termasuk Ukraina. Dengan kekuasaan di sebagian besar bekas Uni Soviet, itulah mengapa Rusia memiliki wilayah yang luas.

Dikutip dari detikcom
LihatTutupKomentar

Terkini