Kepalo Tiyuh Kibang Budijaya, Tobroni (kaos putih) |
PANARAGAN : Dikutip dari portal berita Lampost.co --- Pemerintah Tiyuh Kibang Budijaya kecamatan Lambu Kibang kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) melestarikan budaya kekompakan dan musyawarah mufakat dalam setiap pengambilan keputusan pemabangunan yang terus dipertahankan hingga kini.
Al hasil, Tiyuh yang menjadi ibukota kecamatan Lambu Kibang ini, dinilai cukup berhasil dalam mensukseskan Program Pembangunan di kabupaten Tubaba dalam merealisasikan setiap anggaran yang masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Tiyuh, baik bersumber dari APBD (ADD) maupun APBN (DD).
“Kita berharap kekompakan masyarakat ini akan terus berkelanjutan, karena ini kunci Keberhasilan Pembagunan di Tiyuh kami, saya berterimakasih kepada masyarakat yang cukup antusias menjaga kebersamaan hingga saat ini,” Kata Kepalo Tiyuh Kibang Budijaya, Tobroni, saat dijumpai Lampung Post di balai Tiyuh setempat.
Tobroni, mengakui amanah menjalankan kewajiban sebagai pengguna anggaran sangatah berat, sehingga dirinya perlu dukungan dan penuh kehati hatian dalam mengambil setiap kebijakan dari mulai perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, hingga pertangungjawaban penggunaan keuangan Tiyuh yang ia terima.
“ Mungkin pandangan awam menjadi Kepalo Tiyuh sekarang itu enak, karena ada Dana Desa, namun sebenarnya tanggungjawab kami sangatlah besar, untuk itulah kami butuh kerjasama semua pihak sehingga amanah ini bisa kami jalankan dengan ringan,” Ujarnya.
Kepada Lampung Post, Tobroni, mengukapkan, selama kurun waktu 5 tahun sejak dilantik pada tahun 2016 hingga menjelang akhir kepemimpinannya di tahun 2021 ini, Tiyuh Kibangbudi Jaya, berhasil menyerap anggaran Dana Desa (DD) dari APBN sebanyak Rp,4,016.631.000, yang telah diwujudkan dalam berbagai bentuk program pembangunan baik infrastruktur fisik maupun sumberdaya manusia.
“ Seperti yang sudah bisa kita lihat saat ini, berkat Dana Desa kami telah wujudkan dalam bentuk jalan onderlag sepanjang 8,304 meter, jembatan dua unit, talud sepanjang 120 meter, sumur bor dua unit, gorong – gorong sebanyak 51 unit, drainase sepanjang 100 meter, bronjong 50 meter, gedung Posyandu satu unit, gudang Tiyuh satu unit, gedung Sanggar Seni satu unit, pagar makam sepanjang 176 unit, akrilik taman Tiyuh satu unit dan paping sepanjang 203 meter,” kata Kepalo didampingi sekertaris Tiyuh setempat, Marji.
Kepalo Tiyuh yang terkenal kedermawananya ini, berharap khususnya warga masyarakat Kibang Budijaya dapat menjaga dan merawat semua hasil pembangunan di tiyuh yang menjadi ibukota kecamatan Lambu Kibang ini.
Ditambahkan, Marji, khusus untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Tiyuh (APBT) tahun anggaran 2021 ini, Pemerintah Tiyuh mengalokasikan pendapatan asli Tiyuh (PAT) sebesar Rp. 2.095.321.586 dengan uraian sumber dana sebagai berikut, dari swadaya masyarakat sebanyak Rp. 7.110.000, pendapatan transfer dari DD sebesar Rp. 1.422.006.000, bagi hasil dan retribusi Rp. 9.922.712, Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp. 585.982.874, bantuan keuangan kabupaten sebanyak Rp. 70.000.000 dan lain lain sebesar Rp. 300.000.
“ Penggunaan DD tahun ini sebesar 1.422.006.000, kami salurkan untuk bidang penyelengaraan Pemerintah Tiyuh sebesar Rp. 128.985.000, bidang pelaksanaan pembangunan Tiyuh Rp. 874.484.000, bidang pembinaan kemasyarakatan sebanyak Rp. 36.400.000, dan bidang penanggulangan bencana, darurat dan mendesak sebesar Rp. 382.137.000 terbagi di penanggulangan bencananya sebesar Rp. 1.737.000 dan pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) dan Sembako sebanyak Rp. 380,400,000,” kata Marji.
Terpisah, dijumpai Lampung Post, Sadi salah satu warga Kibangbudi Jaya, yang tinggal di Tiyuh ini sejak tahun 1985, merasa bersyukur masih bisa merasakan sentuhan pembangunan yang dilaksanakan kurun waktu 10 tahun ini, dan optimis daerahnya akan menjadi daerah yang maju dan sejahtera.
“ Dulu gak ada apa – apa, sekarang enak jalan jalanya sudah baik, menuju ladang ladang juga sudah enak, sekarang senang lah,” kata Mbah Sadi.
Hal yang sama juga diungkapkan, Wiwit, salah satu pemuda tiyuh setempat, yang menggambarkan bagaimana kekompakan dan kegotongroyongan masyarakat khusunya dilingkungan RT 019 RW 006 Tiyuh Kibang Budijaya, saat mereka dengan sukarela, merelakan tanah berikut tanam tumbuhnya digusur dan dijadikan badan jalan baru sepanjang 800 meter paska dibangunnya jembatan berdimensi 5 meter x 4 meter x 3,4 meter dari DD senilai lebih dari Rp. 100 juta rupiah dilingkungannya.
“ Pembukaan jalan ini warga tidak minta ganti rugi, Alhamdulillah sekarang akses jalan jadi enaklah, lahan yang dulunya tidak bisa dipakai untuk pemukiman sekarang bisa, dan harga jualnya juga naik, kami ucapkan terimakasih kepada Pemerintah yang sudah memenuhi usualan kami sejak tahun 2020, dan sekarang sudah terealisasi,” kata Wiwit. Rin