Inilah Hukum Membaca Ta’awwudz Diluar atau Didalam Sholat

Hukum Membaca Taawwudz
Pertanyaan:
Bagaimana hukum membaca ta’awwudz (التَّعَوُّذُ) didalam solat atau diluar solat?

Jawaban:
Adapun hukum membaca ta’awwudz (التَّعَوُّذُ) adalah sunnah, baik di dalam sholat maupun di luar sholat. Akan tetapi jika menurut pendapat al-Ashoh ketika dalam sholat sunnah maka kesunnahan untuk membaca ta’awwudz (التَّعَوُّذُ) itu terletak pada setiap raka’at. Sedangkan menurut pendapat yang lain (kedua) itu hanya terletak pada rakaat pertama. Selain itu, juga dihukumi sunnah untuk membaca ta’awwudz (التَّعَوُّذُ) yakni pada takbir pertama dalam sholat jenazah.


Jawaban tersebut terdapat dalam kitab Al-Tibyan Fi Adabi Hamlatil Qur’an halaman 80 yang berbunyi:
ثُمَّ إِنَّ التَّعَوَّذَ مُسْتَحَبٌّ وَلَيْسَ بِوَاجِبٍ وَهُوَ مُسْتَحَبٌّ لِكُلِّ قَارِئٍ سَوَاءٌ كَانَ فِي الصَّلاَةِ أَوْ فِي غَيْرِهَا وَيُسْتَحَبُّ فِي الصَّلاَةِ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ عَلىَ الصَّحِيْحِ مِنَ الْوَجْهَيْنِ عِنْدَ أَصْحَابِنَا وَعَلىَ الْوَجْهِ الثَّانِي إِنَّمَا يُسْتَحَبُّ فِي الرَّكْعَةِ الْأُوْلىَ فَإِنْ تَرَكَهُ فِي الْأُوْلىَ أَتَى بِهِ فِي الثَّانِيَّةِ وَيُسْتَحَبُّ التَّعَوُذُ فِي التَّكْبِيْرَةِ الْأُوْلىَ فِي صَلاَةِ الْجَنَازَةِ عَلىَ أَصَحِّ الْوَجْهَيْنِ. (التبيان في أداب حملة القرأن ص ٨۰)
Artinya: “Kemudian membaca ta’awwudz (التَّعَوُّذُ) hukumnya disunnahkan bukan termasuk dari sebuah kewajiban. Bacaan ini disunnahkan disunnahkan bagi setiap orang yang membaca baik dia sedang melakukan sholat atau diselainnya sholat. Bacaan ini disunnahkan dalam sholat di tiap-tiap rakaat menurut pendapat yang shohih dari dua sisi pandangan menurut Ashab, sedangkan menuut pendapat yang kedua, disunnahkannya itu dirakaat awal dan andai dirakaat awal bacaan ini ditinggalkan maka bisa dirakaat kedua. Selain itu juga disunnahkan membaca ta'awwudz dalam takbir pertama dalam ritual solat jenazah menurut pendapat yang paling shihih dari dua pandangan.

Demikianlah uraian singkat tentang hukum membaca ta'awwudz (التَّعَوُّذُ) diluar atau didalam sholat. Wallahu a'lam.

Refrensi
  • Al-Tibyan Fi Adabi Hamlatil Qur’an hal. 80

LihatTutupKomentar

Terkini