Kemudian ia bercerita, "Aku bermimpi, seakan kiamat telah terjadi, dan aku termasuk orang yang dikumpulkan di padang Mahsyar. Aku merasa sangat dahaga dan susah, yang hampir saja membuat leherku putus. Saat kami mengalami hal demikian, tiba-tiba banyak anak kecil bermunculan, dengan membawa kendi-kendi di tangan mereka, yang di tutupi dengan sapu tangan dari cahaya. Mereka masuk di antara sela-sela kumpulan manusia dan melewati banyak manusia. Mereka memberi minum seseorang demi seseorang. Lalu, aku pun menunjuk kepada mereka dan berkata kepada salah satu dari mereka, "Berilah aku minum, karna sungguh dahaga telah membuatku kepayahan!" lantas, anak itu memandangiku dan menjawab, "Anda tidak memiliki anak diantara kami. Sesungguhnya kami hanya memberi minum ayah-ibu kami" Lalu aku bertanya, "Siapa kalian?". Mereka menjawab, "Kami adalah anak-anak kecil kaum muslimin."
Baca Juga: Ini Dia! Kisah Rasulullah Menangis Saat Mendengarkan Bacaan Al-Qur'an
Dalam kisah diatas, disebutkan bahwa jika anak meninggal saat masih kecil, maka ia akan menjadi penolong orang tuanya kelak di akhirat, diantaranya memberi air minum penawar dahaga saat di padang Mashsyar. Jika anak meninggal masih saat kecil saja sudah begitu besar syafa'atnya untuk kedua orang tuannya, lalu bagaimana jika seorang anak meninggal ketika sudah besar dan menjadi ulama' panutan banyak umat manusia? Sungguh syafa'atnya akan jauh lebih besar untuk kedua orang tuannya. Untuk itu, menikahlah agar anda dikaruniai anak yang sholeh! Bagi anda yang sudah menikah, maka jangan pernah bosan untuk terus mempunyai anak, agar lebih banyak lagi syafa'at yang akan diterimannya di akhirat!.
Demikianlah uraian singkat tentang kisah seorang sholeh yang mendadak ingin menikah. Wallahu a'lam.