Masyarakat Muda Madani mengadakan upgrading skill mahasiswa yang tergabung dari beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), selasa (25/01).
Masyarakat Muda Madani mengadakan upgrading skill mahasiswa yang tergabung dari beberapa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), selasa (25/01).
Ketua panitia, A.M. Syarbetly mengungkapkan kegiatan ini dilaksanakan di gedung juang 45, Menteng, Jakarta Pusat yang diikuti kurang lebih 50 mahasiswa.
Mengambil tema "Membentuk generasi mahasiswa sebagai agen moderasi beragama", Adlin Panjaitan selaku Direktur Pendidikan Masyarakat Muda Madani mengatakan kegiatan ini agar mahasiswa bisa mencegah intoleransi khususnya yang terjadi di lingkungan kampus.
"Moderasi beragama merupakan konsep yang diharapkan dapat diimplementasikan oleh mahasiswa di Indonesia sehingga tercipta kerukunan antar umat beragama khususnya di lingkungan kampus," jelas Adlin selaku Direktur Pendidikan Masyarakat Muda Madani.
Kaula Fahmi, salah satu pemateri mengatakan moderasi beragama adalah moderasi diri dalam pemahaman pemikiran dan pelaksanaan ajaran agama.
"Moderasi sikap dan perilaku keberagaman yang dipraktekan oleh umat beragama bertujuan untuk menengahi serta mengajak kedua kutub ekstrim atau berlebihan dalam beragama untuk beragama ke tengah", ungkap Kaula Fahmi Ketua PCINU Tiongkok yang juga merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Nantinya, para mahasiswa yang menjadi peserta diharapkan menjadi agen moderasi beragama yang mana bisa mengajak dan menyebarkan paham-paham toleransi yang tanpa membedakan latar belakang dan lainnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai pemateri Kaula Fahmi (Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), Hengki Tornado (Ketua PB PMII), M. Khairul Huda (CEO Harokah.id), dan Novita Ulya Hastuti (Anggota Bawaslu Kota Bekasi).