Mencekam! KKB Lepas Tembakan Saat Dansatgas Video Call dengan Panglima TNI

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Puncak, Papua melepaskan tembakan saat Dansatgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Penyangga Yonif 408/SBH Letkol Inf Ade Afri Verdaniex sedang bicara dengan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Saat itu Ade tengah menceritakan kronologi penembakan tiga prajurit TNI yang gugur.

Momen ini terekam dalam video yang diunggah di saluran Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, seperti dilihat detikcom pada Jumat (11/3/2022). Video tersebut diunggah kemarin, Kamis (10/3).

"Izin menjelaskan tentang bagaimana kronologi kontak tembak serta penyerangan pos di Kabupaten Puncak khususnya di Pos Gome, tepatnya kami berada," jelas Ade kepada Andika melalui sambungan panggilan video.

"Pada hari Kamis, 27 Januari 2022 pukul 03.45, pos tinjau parameter 10 orang 'Demak Pati Pati' Sersan Dua Muhammad Rizal melaksanakan pergantian pos tinjau," sambung Ade.

Ade lanjut menceritakan kronologi penyerangan pertama KKB ke anggotanya. Dia menyebut penyerangan juga terjadi saat matahari sudah terbit dan banyaknya anggota KKB yang menyerang adalah 22 orang.

"Kemudian kami ulangi pukul 03.35 tim yang akan mengantikan pos tinjau tersebut, 'Demak Pati Pati Sersan Dua Muhammad Rizal mendapat tembakan dari kelompok KST (kelompok separatis teroris). Pukul 07.55, Pos Koramil Gome kembali melaporkan bahwa telah diserang oleh kelompok KST dengan kekuatan 22 orang," terang Ade.

Andika lalu menganalisis dan memastikan kronologi yang didengarnnya dari Ade.

"Pada saat kontak yang pertama, atau penghadangan yang pertama itu kira-kira masih belum setengah perjalanan dari pos menuju ke titik sasaran, yaitu Bukit Bendera 2. Apakah betul?" tanya Andika.

"Siap, betul, Bapak," jawab Ade.

Andika lalu bertanya lagi soal arah datangnya tembakan saat peristiwa penyerangan oleh KKB yang kedua. Saat inilah komunikasi Andika dan Ade terganggu.

"Oke. Pertanyaan kedua ya, yang sekitar jam 7-an, hampir jam 8, itu yang mengenai Almarhum Praka Rahman itu dari arah mana? Arah Bukit Bendera I atau Bukit Bendera Dua atau arah yang berbeda lagi?" tanya Andika.

Ade sempat menjawab tembakan datang dari arah Bukit Bendera 1. Andikan kemudian meminta Ade menjelaskan analisisnya soal arah datangnya tembakan.

Ade namun tak menjawab. Bahkan suaranya putus-putus kemudian hilang-timbul.

"Letkol Ade, apakan suara saya bisa didengar? Sudah bergabung lagi ini Letkol Ade?" tanya Andika kembali.

Tak lama kemudian terdengar suara Ade. Dia langasung melaporkan kalau dia mendengar suara tembakan.

"Izin Bapak, ada tembakan, Ada tembakan," singkat Ade.

"Dari arah mana? tinggi lubang bukan?" ucap Andika.

"Izin, masih kami cari informasi Bapak," ujar Ade.

Andika kemudian meminta Ade menangani situasi terlebih dahulu dan mengizinkan Ade untuk meninggalkan percakapan via video call tersebut.

"Oke oke, yasudah yang penting tetep saja yang lain kasih perintah. Kasih perintah dulu, Letkol Ade kasih perintah ke anggota untuk tetap pada perlindungan. Untuk Letkol Ade microphone-nya bisa di-mute," tutur Andika. [detik.com]

LihatTutupKomentar

Terkini