Satupena Sumsel Bukber dengan Wakil Ketua DPRD



Di dunia ini bukan hanya ada
Yahudi saja
Hindu saja
Kristen saja
Buddha saja
Islam saja
Atau lainnya
Untuk diperangi
Yang tak sama kepercayaannya

Tuhan tidak menciptakan perang
Dan Tuhan tidak memerintahkan
Bikin pistol
Ampibi
Peluru Kendali
Bahkan kapal induk
Untuk membuat ciptaanNya
Agar mati sia sia

Demi Tuhan
Tuhan tidak menciptakan Perang
Kecuali Perang
Melawan
Hawa napsu


Penggalan puisi berjudul "Tuhan tidak Menciptakan Perang" yang ditulis penyair Heri Mastari tahun 2004 dan dipublish di Sriwiya Post itu menyentakkan ingatan kita pada perang Rusia dengan Ukraina yang masih berlangsung sampai hari ini. 

Puisi itu dibacakan langsung oleh penyairnya saat menjelang buka puasa bersama Satupena Indonesia Provinsi Sumsel dengan Wakil Ketua DPRD Sumsel H.M. Giri Ramanda rumah dinasnya, Jumat (29/04/2022). 

Selain puisi juga diwarnai penampilan musik warna lokal
Ali Goik, sastra tutur oleh Vebri Al Lintani, baca puisi oleh Antonarasola, Indah Rizki Ariani, yang tampil secara bergantian.

Dalam acara yang diberi tajuk "Ramadan Kareem", Wakil Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas selaku tuan rumah menyambut baik kedatangan penyair, dan budayawan ini. 

“Saya sangat mendukung kawan-kawan untuk mengembangkan gerakkan literasi. Soal seni sastra ini  memang unik dan antik, dibilang susah  enggak susah, dibilang gampang ya enggak gampang, kalau dibilang susah yang namanya inspirasi belum tentu dapat, dibilang gampang kadang-kadang  ada saja inspirasi untuk menulis,” katanya.

Pengagum karya-karya Anton Chekov ini berharap agar ke depan penyair, pujangga dan budayawan ini bisa terus melestarikan budaya tulis ini, budaya sastra yang akan menjadi khazanah budaya Indonesia ke depannya dengan ciri khas lokal Sumatera Selatan.


Di sisi lain, koordinator Satupena Sumatera Anwar Putra Bayu mewakili Ketua Umum Satupena Indonesia Denny JA mengucapkan terima kasih kepada Wakil Ketua DPRD Sumsel HM Giri Ramandha N Kiemas yang telah sudi dan bersedia mengundang kawan-kawan dari Satupena untuk berbuka puasa bersama.

"Ada beberapa hal yang ingin disampaikan dalam gerakan literasi ini bahwa Satupena pusat memberikan sinyal setiap di 34 provinsi mendorong atau membangunkan apa disebut City Of Literacy, ini berlandaskan kepada ketika Jakarta menerima predikat kota literasi , karena di sana ada kegiatan-kegiatan sastra , kegiatan-kegiatan literasi yang berkembang diseluruh DKI dari Jakarta Barat, Jakarta Selatan di lima wilayah DKI itu menggerakkan literasi," katanya. 

Dan dia berharap  tradisi literasi ini bisa ditularkan dan dikembangkan di Sumsel. 

Acara ini dihadiri juga oleh Pembina Satupena Sumsel, Dr. H. Zulkhair Ali, seniman, budayawan dan penyair Linny Oktovianniy, Kemas Ari Panji, Yudhie Syarofie, Wanda Lesmana, serta mantan anggota DPRD Sumsel Fahlevi Maizano berjalan penuh khidmad dan kebersamaan. (*/inilampung)
LihatTutupKomentar

Terkini