Rabu, 27/12/2006 18:20 WIB
M. Rizal Maslan - detikNews
Jakarta, Baitul Muslimin Indonesia(Bamusi), lembaga keagamaan yang dibentuk PDI Perjuangan diharapkan bisa memupus anggapan orang soal Islam abangan di partai banteng gemuk itu. Bamusi diharapkan bisa mengembangkan Islam secara kultural, teologis dan ritual. Dengan posisi seperti itu diharapkan Bamusi bisa memperbaiki moral keagamaan dan kebangsaan, serta PDIP sendiri. Hal itu disampaikan Ketua PBNU KH> Hasyim Muzadi usai bertemu Ketua DPP PDIP Taufiq Kiemas, Sekjen DPP PDIP Pramono Anung dan pengurus Bamusi di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Rabu (27/12/2006). "Hindari formalisme agama, karena payungnya harus pluralitas, kebhinekaan dan nasionalisme itu sendiri," kata Muzadi. Untuk itu, Muzadi meminta agar Bamusi bisa menyentuh ruang budaya, lintas agama, dan hubungan agama dengan negara dan ideologi. Bamusi dinilainya merupakan gerakan atas kekurangan PDIP yang dikenal sebagai abangan, non-muslim, dan banyak garis keras kirinya. "Ini yang mau diimbangi dengan Baitul Muslimin Indonesia, agar ada sinergi dan tidak jomplang," ujarnya. Tentang kedatangan Taufiq Kiemas, Muzadi menjelaskan, untuk meminta masukan dan meminta orang-orang NU untuk bergabung. Namun kemungkinan PBNU akan mengusulkan 1-2 nama yang bersedia bergabung. "PBNU tidak terlibat dalam Baitul Muslimin Indonesia, itu hanya individu yang ada di NU. Silakan mau jadi warga PDIP atau tidak, toh banyak orang NU di Golkar, PPP dan PKB," pungkasnya. (umi/sss)