Jenis-jenis Kelompok Yang Rentan Gizi

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguankesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanyakelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupanmanusia, oleh sebab itu, kelompok ini terdiri dari kelompok umurtertentu dalam siklus kehidupan manusia. Pada kelompok-kelompokumur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhanatau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlahyang lebih besar dari kelompok umur yang lain. Oleh sebab itu,apabila kekurangan zat gizi akan terjadi gangguan gizi ataukesehatannya.

Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari:

1. Kelompok bayi

Di dalam siklus kehidupan manusia, bayi berada di dalam masapertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat. Bayi yangdilahirkan dengan sehat, pada umur 6 bulan akan mencapaipertumbuhan atau berat badan 2 kali lipat dari berat badan padawaktu dilahirkan. Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat-zatgizi yang sangat dibutuhkan ialah:

1. Protein, dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan.
2. Calsium (Ca)
3. Vitamin D, tetapi karena Indonesia berada di daerah tropis,maka hal ini tidak begitu menjadi masalah.
4. Vitamin A dan K yang harus diberikan sejak post natal.
5. Fe (zat besi) diperlukan, karena di dalam proses kelahiransebagian Fe ikut terbuang.

Secara alamiah sebenarnya zat-zat gizi tersebut sudahterkandung di dalam air susu ibu (ASI). Oleh sebab itu, apabilagizi makan ibu cukup baik, dan anak diberi ASI pada umursampai 4 bulan, zat-zat gizi tesebut sudah dapat mencukupi.Pemberian ASI saja tanpa makanan tambahan lain sampai padaumur 4 bulan ini disebut pemberian ASI eksklusif.Di samping itu, ASI juga mempunyai keunggulan, yaknimengandung immunoglobin yang memberi daya tahan tubuhpada bayi, yang berasal dari tubuh ibu. Imunoglobin ini dapatbertahan pada anak sampai dengan bayi berumur 6 bulan.

Peralihan ASI kepada makanan tambahan (PMT) harus dilakukansesuai dengan kondisi anatomi dan fungsional alat pencernaanbayi. Setelah masa pemberian ASI eksklusif berakhir, maka mulaiumur 4 bulan bayi diberi makanan tambahan, itu pun makananyang sangat halus. Kemudian mulai umur 9 bulan sudah dapatdiberikan makanan tambahan yang lunak, sampai dengan umur18 bulan. ASI tetap diteruskan, dan mulai berumur 18 bulan dapatdiberikan makanan tambahan agak keras (semi solid), sampaidengan umur 2 tahun.

Akhirnya pada umur 2 tahun ASIdihentikan (anak disapih), dan sudah dapat diberi makananseperti makanan anak-anak pada umumnya. Mengenai jumlahmakanan tambahan pun juga makin lama makin ditingkatkan,sesuai dengan kebutuhan kalori yang diperlukan bayi/anak untuktumbuh dan berkembang.

2. Kelompok anak balita

Anak balita juga merupakan kelompok umur yang rawan gizi danrawan penyakit. Kelompok ini yang merupakan kelompok umuryang paling menderita akibat gizi (KKP), dan jumlahnya dalampopulasi besar. Beberapa kondisi atau anggapan yangmenyebabkan anak balita ini rawan gizi dan rawan kesehatanantara lain sebagai berikut:

1.   Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makananbayi ke makanan orang dewasa.
2.   Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik, atau ibunyasudah bekerja penuh, sehingga perhatian ibu sudahberkurang.
3.   Anak balita sudah mulai main di tanah, dan sudah dapat maindi luar rumahnya sendiri, sehingga lebih terpapar denganlingkungan yang kotor dan kondisi yang memungkinkan untukterinfeksi dengan berbagai macam penyakit.
4.   Anak balita belum dapat mengurus dirinya sendiri, termasukdalam memilih makanan. Di pihak lain ibunya sudah tidakbegitu memperhatikan lagi makanan anak balita, karenadianggap sudah dapat makan sendiri. Dengan adanyaPosyandu (Pos Pelayanan Terpadu) yang sasaran utamanyaadalah anak balita adalah sangat tepat untuk meningkatkangizi dan kesehatan anak balita.

3. Kelompok anak sekolah

Pada umumnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yanglebih baik dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah-masalahyang timbul pada kelompok ini antara lain: berat badanrendah, defisiensi Fe (kurang darah), dan defisiensi vitamin E.Maslah ini timbul karena pada umur-umur ini anak sangat aktifbermain dan banyak kegiatan, baik di sekolah maupun dilingkungan rumah tangganya. Di pihak lain anak kelompok inikadang-kadang nafsu makan mereka menurun, sehinggakonsumsi makanan tidak seimbang dengan kalori yangdiperlukan.

Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) adalahsangat tepat untuk membina dan meningkatkan gizi dankesehatan kelompok ini. Di samping anak sekolah adalahkelompok yang sudah terorganisasi sehingga mudah untukdijangkau oleh program, juga karena kelompok ini merupakankelompok yang mudah menerima upaya pendidikan. Ahlipendidikan berpendapat bahwa kelompok umur ini sangat sensitifuntuk menerima pendidikan, termasuk pendidikan gizi.

4. Kelompok Remaja

Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat,kemudian juga kegiatan-kegiatan jasmani termasuk olah ragajuga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsimakanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori untukpertumbuhan dan kegiatan-kegiatannya, maka akan terjadidefisiensi yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya.Pada anak remaja putri mulai terjadi menarche (awal menstruasi),yang berarti mulai terjadi pembuangan Fe. Oleh sebab itu, kalaukonsumsi makanan khususnya Fe, maka akan terjadi kekuranganFe (anemia).

Upaya untuk membina kesehatan dan gizi kelompok ini jugadapat dilakukan melalui sekolah (UKS), karena kelompok ini padaumumnya berada di bangku sekolah menengah pertama maupunatas (SLP atau SLA). Di samping itu, pembinaan melaluiorganisasi-organisasi kemasyarakatan misalnya: Karang Taruna,Remaja/Pemuda Geeja, Remaja Masjid, dan sebagainya jugatepat. Karena kelompok pada remaja ini sudah mulai tertarikuntuk berorganisasi, atau senang berorganisasi.

5. Kelompok Ibu Hamil

Ibu hamil sebenarnya juga berhubungan dengan prosespertumbuhan, yaitu pertumbuhan janin yang dikandungnya dan
pertumbuhan berbagai organ tubuhnya sebagai pendukungproses kehamilan tersebut, misalnya kelenjar mamae. Untukmendukung berbagai proses pertumbuhan ini, maka kebutuhanmakanan sebagai sumber energi juga meningkat. Kebutuhankalori tambahan bagi ibu hamil sekitar 300-500 kalori per hari.Demikian pula kebutuhan protein meningkat dengan 10 gramsehari. Peningkatan metabolisme berbagai zat gizi pada ibu hamiljuga memerlukan peningkatan suplai vitamin, terutama thiamin,riboflavin, vitamin A dan D. Kebutuhan berbagai mineral,khususnya Fe dan Calsium juga meningkat. Apabila kebutuhankalori, protein, vitamin dan mineral yang meningkat ini tidak dapatdipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadikekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat:

1.   Berat badan bayi pada waktu lahir rendah atau sering disebutberat badan bayi rendah (BBLR).
2.   Kelahiran prematur (lahir belum cukup umur kehamilan)
3.   Lahir dengan berbagai kesulitan, dan lahir mati
4.   Kelompok Ibu Menyusui. Air susu ibu (ASI) adalah makananutama bayi, oleh sebab itu, untuk menjamin kecukupan ASIbagi bayi, makanan ibu yang sedang menyusui harusdiperhatikan. Sekresi ASI rata-rata 800-850 mililiter per hari,dan mengandung kalori 60-65 kalori, 1,0-1,2 gram, dan lemak2,5-3,5 gram setiap 100 mililiter. Zat-zat ini diambil dari tubuhibu, dan harus digantikan dengan suplai makanan ibu sehari-hari.Untuk itu, ibu yang sedang menyusui memerlukantambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gramsehari, di atas kebutuhan bila ibu tidak menyusui.
5.   Dalam batas-batas tertentu kebutuhan bayi akan zat-zat giziini diambil dari tubuh ibunya, tanpa menghiraukan apakahibunya mempunyai persediaan cukup atau tidak. Apabilakonsumsi makanan ibu tidak mencukupi, zat-zat di dalam ASIakan terpengaruh. Khusus untuk protein, meskipun konsumsiibu tidak mencukupi, ASI akan tetap memberikan jatah yangdiperlukan oleh anaknya dengan mengambil jaringan ibunya,akibatnya ibunya menjadi kurus. Bila konsumsi Ca ibu yangberkurang, Ca akan diambil Ca jaringan ibunya, sehinggamemberikan osteoporosis dan kerusakan gigi (caries dentis).
6.   Kelompok Usia Lanjut (Usila). Meskipun usila ini sudah tidakmengalami penurunan fungsinya, maka sering terjadigangguan gizi. Contohnya: pada usila beberapa gigi-geligi,bahkan semuanya tanggal, sehingga terjadi kesulitan dalammengunyah makanan. Oleh sebab itu, apabila makanan tidakdiolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukanpengunyahan, maka akan terjadi gangguan dalampencernaan dan penyerapan oleh usus.

LihatTutupKomentar

Terkini