Menikah Dulu atau Hidup Mapan Dulu?

NGAJISALAFY.com | Dalam beberapa kasus yang terjadi dimasyarakat khususnya di Indonesia, pembahasan tentang menikah dulu atau mapan dulu? ini sering menjadi perbincangan hangat terutama bagi kaum laki-laki. Yang kami maksud mapan disini adalah semisal telah memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang banyak, sudah memiliki kendaraan, mobil, rumah dan lain lain sebagainya.
Sebagian orang berfikir lebih baik membangun ekonomi dahulu, memiliki karir dahulu, memiliki banyak fasilitas hidup dahulu sebelum mereka menikah. Pertimbangannya, jika menikah dahulu maka waktu akan habis untuk mengurus pasangan dan anak-anak mereka, sehingga harapan memiliki hidup mapan semakin sulit. Mereka juga berpendapat, bahwa jika hidup sudah mapan maka tidak akan sulit mendapatkan pasanga hidup.


Sebagian yang lain berpendapat, bahwa tidak terlalu penting mempertimbangkan ekonomi mapan sebelum menikah. Toh, membangun ekonomi bisa dilakukan bersama si istri dengan komitmen cinta yang mereka ikrarkan, susah senang kita bersama. Juga ekonomi itu bersifat tidak menentu, usaha yang susah-payah dibangun selama puluhan tahun itu dapat runtuh dan bangkrut hanya dalam hitungan hari. Banyak juga orang miskin yang dengan sekejap mampu meraih kesuksesan dalam ekonomi dengan beberapa faktor keberuntungan. Maka, menurut pandangan mereka, lebih baik menggapai sesuatu yang sudah pasti yakni memiliki hubungan halal dengan pasangan melalui pernikahan. Adapun membangun ekonomi dapat dilakukan sambil berjalan, disertai kesabaran dalam bekerja dan doa yang dipanjatkan kepada Allah s.w.t.

Pandangan-pandangan di atas tidak ada yang salah yakni tidak sampai melanggar syari'at. Semua melihat kondisi masing-masing. Hanya saja, yang perlu ditekankan disini ialah:
Jangan sampai takut menikah karena takut hidup miskin dan tidak mampu menafkahi anak-istri.
Terkait hal ini, dalam suatu hadis disebutkan yang berbunyi:
مَنْ تَرَكَ التَّزْوِيْجَ مَخَافَةَ الْعَيْلَةِ فَلَيْسَ مِنَّا. (رواه الديلمي)
"Barang siapa takut menikah karena takut miskin, maka buka golongan kami." (HR. Ad-Dailami)

Selain itu, bukankah Allah swt juga berjanji akan menjadikan suami-istri mendapat tambahan rezeki ketika mereka menikah, menjadikan yang miskin menjadi kaya? sebagaimana yang telah dibahas pada bab keutamaan menikah.


Kita sebagai orang yang beragama juga harus berkeyakinan, bahwa harta bukanlah segalanya untuk meraih kebahagiaan, bukan faktor utama dalam membangun istana rumah tangga, harta hanya sebagai penunjang kebahagiaan saja. Orang yang memilih pasangan hidup hanya berdasarkan hitung-hitungan materi, maka rumah tangga mereka terancam kandas tatkala keadaan ekonominya terpuruk.

Demikianlah uraian lengkap tentang menikah dulu atau hidup mapan dulu?. Wallahu a'lam
LihatTutupKomentar

Terkini