Galeri Kitab Kuning | Tulisan ini memuat asal usul Sejarah salah satu nasab keluarga Rasulullah saw dari Fam Marga Al-Munawar/ Al-Munawwar.
Di Indonesia sendiri, Sadah Ba'alawi atau Alawiyyin juga tersebar di berbagai penjuru negeri, mulai dari sabang hingga Marauke.
Dzurriyah atau keturunan Rasulullah saw. dari jalur Sahabat Ali bin Abi Talib dengan Sayyidah Fatimah ra. memang banyak, terutama di dataran Negara Yaman.
Baca Juga : Daftar 100+ Marga Nasab dan Fam Para Habaib Di Seluruh Dunia.
Salah satu Fam keluarga atau marga, serta nasab adalah Al-Munawwar. Simak sejarah dan asal usulnya berikut ini:
Sekilas Sejarah Fam Marga Nasab Al-Munawar/ Al-Munawwar
Dzurriyah Rasulullah saw yang Pertama kali digelari " Al-Munawwar " adalah Waliyyullah Aqil bin Alwi bin Abdurrahman bin Ali bin Aqil bin Abdullah bin Abubakar bin Alwi bin Ahmad bin Abubakar Assakran bin Abdurrahman Asseggaf.
Gelar yang disandangnya disebabkan kehebatan (kuatnya) Iman dan Taqwanya kepada Allah SWT maka Beliau dikarunia "Nur " yang artinya " Cahaya ". Dan orang yang dikarunia Cahaya oleh Allah SWT disebut " Al-Munawwar ".
Waliyyullah Aqil bin Alwi AI-Munawwar dilahirkan di kota Seiwun (Hadramaut). Dikaruniai 3 orang
anak lelaki, 2 diantaranya yang bernama Abdurrahman dan Abdullah yang menurunkan
keturunan Beliau yang kebanyakan berada di Indonesia.
Waliyyullah Aqil Al-Munawwar pulang ke Rahmatullah dikota Seiwun sekitar tahun 1170 Hijrivvah.
Di Indonesia sendiri, salah satu tokoh populer dari kalangan keluarga atau fam marga nasab al-Munawar adalah Habib Ahmad bin Aqil Almunawar Ba’alwiy yang makamnya brada di kawasan Jagalan Kaliwungu, Kendal.
Habib Ahmad bin Aqil Almunawar diyakini guru dari ulama besar Muhammad Saleh bin Umar As-Shamarani atau terkenal dengan nama Kiai Sholeh Darat yang makamnya di Semarang.
Kiai Soleh Darat merupakan seorang guru dari KH Hasyim Asyari dan KH Ahmad Dahlan.
Selain Habib Ahmad bin Agil Almunawar, adapula sosok ulama kharismatik dan tokoh nasional, yakni Said Aqil al-Munawar, putra dari Habib Husin Bin Agil bin Ahmad al-Munawwar adalah seorang tokoh Habib yang dihormati di Palembang.
Prof. Dr. Haji Said Agil Husin Al Munawar, MA adalah seorang pengajar dan mantan Menteri Agama Indonesia. Ia menjabat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Gotong Royong.