Galeri Kitab Kuning | Berikut ini kami sajikan Teks dan Tulisan Lirik Syair Mahalul Qiyam, untuk Maulid Habsyi dan Maulid Diba'i.
Mahalul Qiyam, berasal dari bahasa arab yang berarti "Tempat Berdiri / Waktu Saatnya berdiri". Mahalul Qiyam merupakan gerakan berdiri saat pembacaan maulid Nabi.
Saat Mahalul Qiyam, Jamaah yang hadir akan membaca syair sholawat yang biasa dikenal "Ya Nabi Salam Alaika".
Selain Maulid Habsyi, ada sejumlah teks Maulid yang juga mencantumkan Mahalul Qiyam ini, antara lain Maulid al-Diba'i.
Baca Juga : Teks Mahalul Qiyam Maulid Nabi - Lengkap Arab, Latin Dan Terjemahan
Simak, di bawah ini kami akan cantumkan teks Mahalul Qiyam kedua maulid tersebut.
Lirik Mahalul Qiyam Maulid Habsyi
وَاسْتَضِيْئُوْا بِجَمَالٍ # فَاقَ فِى اْلحُسْنِ تَفَرَّدْ
وَاهْدِنَا نَهْجَ سَبِيْلِهْ # كَيْ بِهِ نَسْعَدْ وَ نُرْشَدْ
Lirik Mahalul Qiyam Maulid Diba'i
Yâ nabî salâm ‘alaika, Yâ Rosûl salâm ‘alaika
Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, Wahai Rosul salam sejahtera untukmu.
Yâ habîb salâm ‘alaika, sholawâtullâh ‘alaika
Wahai kekasih, salam sejahtera untukmu dan Sholawat (rohmat) Allah untukmu.
Asyroqol badru ‘alainâ, fakhtafat minhul budûru
Bulan purnama telah terbit menyinari kami, Pudarlah purnama purnama lainnya.
Mitsla husnik mâ ro-ainâ, qotthu yâ wajhas-surûri
Belum pernah aku lihat keelokan sepertimu wahai orang yang berwajah riang.
Anta syamsun anta badrun, anta nûrun fauqo nûrin
Engkau bagai matahari, engkau bagai bulan purnama, engkau cahaya di atas cahaya
Anta iksîrun wa ghôlî, anta mishbâhush-shudûri
Engkau bagaikan emas murni yang mahal harganya, Engkaulah pelita hati.
Yâ habîbî yâ Muhammad, yâ ‘arûsal-khôfiqoini
Wahai kekasihku, wahai Muhammad, wahai pengantin tanah timur dan barat (sedunia)
Yâ mu-ayyad yâ mumajjad, yâ imâmal qiblataini
Wahai Nabi yang dikuatkan (dengan wahyu), wahai Nabi yang diagungkan, wahai imam dua arah kiblat.
Man ro-â wajhaka yas’ad, yâ karîmal wâlidaini
Siapapun yang melihat wajahmu pasti berbahagia, wahai orang yang mulia kedua orang tuanya.
Haudlukash-shôfîl mubarrod, wirdunâ yauman-nusyûri
Telagamu jernih dan dingin, yang akan kami datangi kelak dihari qiyamat.
Mâ ro-ainâl ‘îsa hannat, bissurô illâ ilaika
Belum pernah unta putih berbalur hitam berdenting berjalan malam hari kecuali unta yang datang kepadamu.
Wal ghomâmah qod adhollat, wal malâ shollû ‘alaika
Awan tebal memayungimu, seluruh tingkat golongan manusia mengucapkan sholawat kepadamu.
Wa atâkal ‘ûdu yabkî, wa tadzallal baina yadaika
Pohon pohon datang kepadamu menangis bersimpuh merasa hina di hadapanmu.
Wastajârot yâ habîbî, ‘indakadh-dhobyun-nufûru
Kijang gesit datang memohon keselamatan kepadamu wahai kekasih.
‘Indamâ syaddûl mahâmil, wa tanâdau lirrohîli
Ketika serombongan berkemas dan menyerukan untuk berangkat
Ji,tuhum waddam’u sã-il, qultu qif lî yâ dalîlu
Kudatangi mereka dengan berlinang air mata seraya kuucapkan tunggulah wahai pemimpin rombongan
Wa tahammal lî rosã-il, ayyuhâsy-syauqul jazîlu
Bawakan aku surat yang berisikan kerinduan yang mendalam
Nahwa hâtîkal manâzil, fîl ‘asyiyyi wal bukûri
Membawakan ke tempat yang jauh ketika petang dan paginya.
Kullu man fîl kauni hâmû, fîka yâ bâhîl jabîni
Setiap orang di jagad raya ini bingung (karena sangat rindu) kepadamu wahai orang yang bersinar kedua keningnya.
Wa lahum fîka ghorômun, wasytiyâqun wa hanînu
Mereka terpikat, tergila-gila dan meronta-ronta dengan mu tentang sifatmu.
Fî ma’ânîkal anâmu, qod tabaddat hã-irîna
Para makhluk berbeda pendapat dan bingung (tidak mampu menyifati dengan sempurna)
Anta lirrusli khitâmun, anta lil maulâ syakûru
Engkau adalah penutup para utusan, engkau adalah orang yang paling banyak bersyukur kepada Allah.
‘Abdukal miskînu yarjû, fadl-lakal jammal ghofîru
Hambamu (umatmu) yang miskin mengharap anugerahmu yang banyak lagi merata.
Fîka qod ahsantu dhonnî, yâ basyîru yâ nadzîru
Aku berbaik sangka kepadamu wahai pembei kabar gembira dan pemberi peringatan.
Fa-aghitsnî wa ajirnî, yâ mujîru minas-sa’îri
Maka tolonglah aku dan selamatkan aku wahai penyelamat dari neraka syair.
Yâ ghiyâtsî yâ malâdzî, fî muhimmâtil umûri
Wahai penolongku, wahai tempat berlindungku dalam perkara-perkara yang menyulitkan.
Sa’id ‘abdun qod tamallâ, wanjalâ ‘anhul huzûna
Berbahagialah dan hilanglah kesusahan hamba yang senang kepadamu.
Fîka yâ badrun tajallâ, falakal washful hasînu
Wahai bulan purnama yang nampak terang bagimu sifat yang indah
Laisa azkâ minka ashlân, qotthu yâ jaddal husaini
Tiada orang yang orang tuanya lebih suci darimu sama sekali wahai kakek Hasan dan Husain.
Fa’alaikallâhu shollâ, dã-imân thûlad-duhûri
Bagimu sholawat Allah selamanya sepanjang masa.
Yâ waliyyal hasanâti, yâ rofî’ad-darojâti
Wahai Dzat Penguasa kebaikan, wahai Dzat Yang berpangkat Tinggi
Kaffir ‘annyadz-dzunûba, waghfir ‘annîs-sayyi-âti
Hapuslah dosa dosa dariku dan ampunilah kesalahan kesalahanku.
Anta ghoffârul khothôyâ, wadz-dzunûbil mûbiqôti
Engkau adalah Maha Pengampun kesalahan kesalahan dan dosa yang merusakkan.
ﺃﻧﺖ ﺳﺘﺎﺭ ﺍﻟﻤﺴﺎﻭﻱ ، ﻭﻣﻘﻴﻞ ﺍﻟﻌﺜﺮﺍﺕ
Anta sattârul masâwî, wa muqîlul ‘atsarôti
Engkau adalah Yang Menutupi kejelekan dan menyelamatkan dari kesalahan.
‘Âlimus-sirri wa akhfâ, mustajîbud-da’awâti
Engkau Maha Mengetahui rahasia dan kesamaran, Engkau adalah Pengabul do’a.
Robbi farhamnâ jamî’an, bijamî’ish-shôlihâti
Robbi belas kasihanilah kami semua dengan mampu menjalankan segala amal baik
أحمد الهادی محمد صاحب الوجه المنير
Wa sholâtullâhi taghsyâ ‘adda tahrîris-suthûri Ahmadal hâdî Muhammad shôhibal wajhil munîri
Dan sholawat Allah semoga tercurah atas Ahmad sang petunjuk yaitu Nabi Muhammad pemilik wajah yang bersinar.