DPRD Riau tindaklanjuti kasus pemukulan wartawan

Rabu, 17 Oktober 2012 15:23 WIB | 338 Views
Seorang oknum TNI menindih dan mencekik wartawan foto Didik Herawanto dari media Riau Pos setelah pesawat HAWK 200 jatuh di pemukiman warga Pasir Putih kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa, (16/10). Sedikitnya tujuh wartawan jadi korban kekerasan oknum TNI, lima diantaranya peralatannya dirampas dan dua dipukul hingga menderita luka memar. (FOTO ANTARA/HO/FA)
Berita Terkait
Pekanbaru (ANTARA News) - Ketua Komisi A, H Masnur SH menyatakan pihaknya segera menindaklanjuti kasus kekerasan terhadap sejumlah wartawan yang melakukan peliputan jatuhnya pesawat Superhawk 200 milik TNI AU di Pasir Putih, Kampar, Riau, Selasa (16/10).

"Kasus ini tetap akan ditindaklanjuti, karena oknum anggota TNI AU telah menindas rakyat sipil dan kekerasan tersebut melanggar undang-undang," kata Masnur ketika di Pekanbaru, Rabu.

Tanggapan tersebut disampaikan Masnur terkait sejumlah wartawan melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, mengecam kekerasan yang dilakukan oknum anggota TNI AU itu.

Menurut Masnur, pihaknya tentunya berkoordinasi dengan unsur pimpinan dewan bersama muspida lainnya dan wakil gubernur Mambang Mit.

Koordinasi ini penting, katanya, untuk melayangkan surat pemanggilan kepada Danlanud Pekanbaru Kolonel Bowo Budiarto sesuai dengan mekanisme yang berlaku.

"Kami akan layangkan surat pemanggilan pada pada Danlanud Pekanbaru Kolonel Bowo Budiarto. Karena tindakan kekerasan terhadap pers itu jelas tidak dibenarkan menurut undang-undang," katanya.

Kasus kekerasan terhadap sejumlah wartawan terjadi saat para wartawan melakukan peliputan jatuhnya pesawat Superhawk 200 di sekitar pemukiman warga Pasir Putih, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa (16/10).
(F011)
LihatTutupKomentar

Terkini