Inilah Rahasia Keberanian Kiai Mahrus

Kisah Kiai Mahrus

NGAJISALAFY.com | Pada tahun 1977 dimasa orde baru, orang Islam membentuk sebuah partai untuk mengikuti pemilihan umum pada masa itu. Kemudian diadakanlah kampanye di kota Kediri. Pembicaraan yang diundang salah satunya adalah KH. Imron Hamzah (alm).

Pada malam harinya mobil sudah tidak bisa lewat, karena kota Kediri sudah dibanjiri dengan lautan manusia. Parkir kendaraan pengunjung yang akan mengikuti kampanye sangat panjang, dari arah selatan parkir mobil sampai ke Ngadiluwih, dari arah timur sampai Gurah, dari utara sampai di Jampes.

Melihat fenomena ini pihak pemerintah orde baru (ORBA) merasa khawatir, betapa popularitas partai ini semakin tinggi. Akhirnya pemerintah menetapkan pembicara harus diganti semua. Jika tidak, kampanye tidak bisa dilaksanakan. Orang-orang bingung akhirnya sowan kepada hadratil mukarram KH. Mahrus Ali untuk meminta solusi.

Akhirnya pagi-pagi jam 06.00 Wib, Kiai Mahrus memangil kiai Aziz Mansur dan Kiai Ma'sum Jauhari diajak menemui pihak apar terkait. Setelah sampai disana, dengan lantang dan berani Kiai Mahrus membentak aparat tersebut.
"Mengapa dilarang?"
"Rusuh." jawab aparat tadi.
"Rusuh mana dengan kamu?" bentak kiai Mahrus.
Terjadi perdebatan panjang, sampai kiai Mahrus menggebrak meja berkali-kali. Beliau meminta agar larangan izin penceramah dicabut.

"Ini perintah dari atasan pak Kiai. Kalau saya tidak jalankan, besok saya dipecat. Apa yang saya makan?" jawab aparat tadi dengan ketakutan.

"Ya sudah sekarang tidak apa-apa. Tiga hari lagi harus sudah diberikan izin." tandas Kiai Mahrus.

Beliau bertiga kemudian pulang. Kiai Azizi muda dan Kiai Ma'sum muda hanya diam menyaksikan. Beliau berdua diajak oleh Kiai Mahrus agar mengerti seperti inilah tugas kiai.

Setelah pulang, Kiai Aziz bertanya kepada Kiai Mahrus, "Mbah Yai panjenengan kok berani sekali. Di hadapan orang berseragam hijau ngebrak-ngebrak, mereka hanya diam. Apa doanya mbah yai?"
"Hus, gak ada doanya. Rahasianya hanya :
مَنْ اِتَّقَى اللهَ اِتَّقَاهُ كُلُّ شَيْءٍ

Artinya: "Orang yang takut (taqwa) kepada Allah SWT, maka siapapun akan takut kepadanya."

Demikianlah kisah singkat tentang rahasia keberanian kiai Mahrus. Wallahu a'lam.
LihatTutupKomentar

Terkini