Isra’ Mi’raj dan bulan Rajab, Tahun 1443 H, Tiyuh Dayasakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat gelar Jantiko Mantab. Kegiatan bertempat di halaman masjid Al Ikhlas Tiyuh Dayasakti, Senin ( 7/2/2022 malam.
Tulang Bawang Barat (https://www.dumas.id/) - Dalam rangka menyambut Isra’ Mi’raj dan bulan Rajab, Tahun 1443 H, Tiyuh Dayasakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat gelar Jantiko Mantab. Kegiatan bertempat di halaman masjid Al Ikhlas Tiyuh Dayasakti, Senin ( 7/2/2022 malam.
Ratusan warga membaur dan berkumpul melakukan ibadah berjam’ah. Kegiatan keagamaan yang dimulai sejak ba’da sholat subuh tersebut berjalan khidmat.
Hadir dalam kegiatan tersebut, kepalo tiyuh Dayasakti Sahri, SH, sejumlah tokoh, baik dari kalangan ulama, tokoh masyarakat, perangkat tiyuh.
Dalam sambutannya kepalo tiyuh Dayasakti Sahri, SH menuturkan, dengan adanya kegiatan Jantiko Mantab, diharapkan menambah iman dan taqwa bagi warganya. Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas kekompakan warga yang telah bersatu, kompak dalam kegiatan keagamaan.
" Selaku kepalo tiyuh saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat langsung dalam kegiatan ini. Semoga kegiatan Jantiko Mantab ini akan mendapat ilmu yang bermanfaat dan tentunya pahala dari Alloh SWT," ujarnya.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah murni acara keagamaan selain memang untuk tetap menjaga keharmonisan silaturahmi antar unsur di wilayahnya.
“Dengan adanya jantiko mantab ini selain mendapat keberkahan ibadah, diharapkan pula sinergitas antar unsur disemua lapisan bisa tetap terjalin baik,” ungkapnya.
Ditempat yang sama ketua PCNU Tulangbawang Bawang Barat KH. Nurhadi, S.PdI menegaskan, kehadiran Jantiko mantab harus dijadikan sarana menununtut ilmu. Dan karena itu dirinya meminta kepada warga Nahdliyyin agar selalu menjaga nilai nilai ahlussunah wal jamaah. " Menuntut ilmu itu tidak cukup dengan menonton yutube, namun harus dilaksanakan kegiatan secara langsung, termasuk kegiatan Jantiko mantab ini," pungkasnya
Sementara itu dalam tausiyahnya KH Muhayat dari Lampung timur mengatakan, ketenangan jiwa adalah obat yang mujarab.
" Jantiko mantab dan Dzikrul Ghofilin ini sangat besar manfaatnya, karena ada sholawat, penuh bacaan Al Qur'an.
Pihaknya juga meminta untuk secara bijak menggunakan handphone, karena kalau tidak hati hati makan akan timbul fitnah, Hoak dan lain sebagainya.
Kyai kharismatik itu juga berharap, Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan dalam menegakkan ahlussunah wal jamaah, menjaga NKRI. " Kita semua harus rawe -rawe rantas malang-malang putung untuk membentengi amaliyah NU," pungkasnya.
Dirinya menegaskan, warga Nahdliyyin jangan mudah tergiur dengan ajaran baru yang menyangkut aqidah. " Harus mantep menjadi warga NU jangan mudah goyah," pungkasnya.
Selain itu, yang terpenting adalah menjaga kemurnian NU, karena menjadi warga Nahdliyyin akan selamat dunia dan akherat.
Diketahui semua jamaah yang hadir mengikuti acara dengan seksama dan takdzim, sampai acara selesai.( Mas Gati ).